Pemotretan pagi di dalam ruangan apartemen berjalan lancar. Amran yang berkerja penuh konsentrasi, Kamelia sangat memukau. Wanita ini terlihat sangat santai di depan kamera. Wajahnya tidak berpura-pura, sangat lepas dan apa adanya.
Tri yang melihat juga terpesona, wanita ini duduk saja di kursi sofa. Tapi, kebagian di hias oleh Putri, si tata rias bagian periklanan. Setelah satu jam pemotretan, semuanya istirahat sebentar.
Tony beranjak ke dapur untuk mengambil air teh. Crew lain pada mengecek hasil foto.
Amran melihat Tri yang sangat cantik pagi ini, entahlah ia merasa wanita ini memang cantik. Apalagi di dandani oleh Putri.
Tiba-tiba, Amran ingin memotret Tri.
"Putri, tolong atur posisi tubuh Tri dan juga pakaiannya. Aku ingin memfoto wanita itu. Untuk dokumen saja." ujar Amran pada Putri.
Putri mendekati Tri di kursi. Dan membisikan bahwa Amran ingin memfoto wanita itu.
"Tapi.. saya..?"
"Ayolah Tri... untuk dokumentasi saja, lagian kamu sudah sangat cantik pagi ini." ucap Amran membujuk.
Pipinya Tri bersemu, Putri menarik rambut Tri menyatukan menjadi satu sisi. Baju hitam Tri di tarik sebelah kiri sehingga terlihat manis.
"Aduh.. ini bahu saya ini terlalu besar, tidak usah di buka." ucap Tri risih.
"Tidak apa-apa kok teh, sebentar saja."
Alhasil, Tri di arahkan untuk melihat ke kamera, kakinya di angkat ke atas berpose manis.
Amran sangat menyukai pose Tri tersebut. Alami.
Tony masuk ke ruang tengah dan mengeram marah. Lelaki ini berteriak.
"AMRANNNN..?!!"
Tony melesat mendekati Amran membuat crew lain waspada karena teriakan itu.
Amran menoleh dan mendapatkan Tony sudah berdiri marah di depannya.
"Ada apa Ton..?"
"Hapus hasil foto kamu itu! Yang barusan memfoto Tri?!"
Tony mengeram dan mengepalkan kedua tangannya. Tri segera melompat ke arah Tony juga Amran. Wajah wanita ini waspada. Kamelia jadi ikutan nimbrung karena melihat Tony yang seakan ingin memukul Amran.
"Kang..?" panggil Tri pada Tony.
Tony tidak bergeming. Hanya Amran saja yang mengernyit karena Tri sudah memanggil Tony dengan sebutan akrab.
"Kang..?!!" ujar Tri sekali lagi.
"Apa..?!" seru Tony emosi.
Amran jadi mau ikutan emosi karena suara Tony itu.
Tri tersentak, Kamelia mendekati Amran dari belakang.
"Hapus foto tadi Ran..?!!" perintah Tony tegas.
Mata Amran berkilat marah.
"Siapa kamu mau memerintah aku?" ujar Amran menantang.
Tangan Tony sudah terjulur dan menarik kerah baju Amran. Lelaki ini mendesis pada Amran.
"Aku bilang hapus foto tadi!! Jika tidak hari ini aku akan membawa Tri pulang, perihal kesepakatan bisa saja ku batalkan.""
Semua orang menjadi terkesiap. Mata Amran membara. Lelaki itu ingin juga meninju Tony, tapi Tony hanya mengangkat alisnya saja. Otak Amran berputar cepat. Tri pulang, kesepakatan batal, Kamelia marah, maka ia pasti di komplain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}
RomanceTri Anggraini, wanita karir yang bekerja sebagai staff Accounting. Dia merasa bosan dengan keadaannya hidupnya. Ia ingin mempunyai anak karena ibunya seorang dokter spesialis kandungan. Ia merasa sedikit iri dengan kehidupan orang lain. Tony Ishak S...