"Saya mendapatkan kabar kalau lelaki ini sedang di rumah sakit." wajah ibu ini terlihat sangat sedih dan seolah menderita.
"Hmm.. iya ibu.. apakah ibu keluarganya Tony? Soalnya kami baru saja mengirimkan pesan untuk ayahnya Tony." ucap Syarif sedikit penasaran karena Tony tidak pernah bercerita pada mereka perihal keluarga lelaki tersebut.
"Iya.. iya.. saya.. hmm.. ibunya.." balas si wanita.
"Oh.. ibunya Tony.. ayo bu..duduk dulu..?" sambut Amel pada ibunya Tony sopan.
Mereka semua belum tahu jika si ibu juga ibunya Joni, lelaki yang mencelakakan Tri dan Tony.
"Iya.. mana Tony.. anakku itu apakah sudah baikan?" tanya si ibu sepertinya meracau.
Bu Anna memang mendapatkan informasi kalau anak lelaki, Joni telah bertindak kelewat batas. Polisi dari Bogor sudah membawa anaknya untuk di periksa. Ia baru tahu kalau Joni melukai anak lelakinya, Tony. Ia sampai menampar Joni tadi di ruang pemeriksaan kantor Reskrim Bogor. Ia sangat malu mempunyai seorang anak yang bertingkah seperti Joni.
Joni telah mencoreng nama keluarga suaminya. Ayah Joni tidak mau memberikan jaminan untuk Joni, lelaki itu ingin anak bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Ayah Joni tidak juga pulang dari Bandung untuk menemui anak mereka. Lelaki itu merasa malu untuk melihat anak lelakinya yang bertindak bodoh dan tidak masuk akal.
"Sudah bu.. Tony sih sudah di periksa. Pahanya saja yang di perban karena di tusuk oleh lelaki jadi-jadian si Joni itu." ucap Amel geram.
"Dina juga akan keluar dari perusahaanku." lanjut Syarif ikutan bersuara. "Wanita licik itu akan terseret juga ke meja hijau. Aku pastikan hal itu." Syarif berkata dengan dingin membuat bu Anna menggigil.
Yah.. mereka semua orang sudah tahu dari Giri, kalau Joni bekerja sama dengan Dina, seorang wanita dari karyawan accounting di perusahaannya Syarif. Joni meracau di mobil ketika membawa lelaki itu ke kantor polisi. Lelaki itu bahkan menangis tidak mau di masukkan ke dalam penjara yang penuh lelaki bau.
"Apakah Joni melukai anggota tubuh lainnya dari anakku Tony?" tanya bu Anna ketakutan.
Janet mengernyit karena merasa ada hal yang aneh dari ibunya Tony ini. Janet yakin, ibunya Tony ini menyembunyikan sesuatu.
"Hmm.. apa ibu tidak bertemu dengan Tony kemarin?" tanya Janet cepat.
"Tidak.. kami tidak pernah ketemu sejak 25 tah.. " ucapan bu Anna terputus karena sadar dirinya sudah kelepasan bicara.
Janet menyeringai. Dugaan dirinya benar. Ada yang tidak beres.
"Sebaiknya ibu berkata jujur saja. Di sini ada Giri, dia seorang polisi yang bisa mendapatkan informasi cepat jika mau. Atau ada bro Syarif yang memiliki relasi banyak untuk mengecek tentang ibu. Atau juga suami tampanku ini yang bisa secepat kilat mencari sesuatu jika di butuhkan." ungkap Janet dengan tenang tapi penasaran dengan kehidupan Tony.
Tony memang sangat tertutup pada semua orang. Lelaki itu terlihat banyak menyendiri walaupun sering datang ke rumah salah satu dari mereka jika ada perayaan.
Bu Anna menjelaskan secara singkat perihal ia yang bercerai dari ayahnya Tony dan menikah dengan ayahnya Joni. Semua orang terkejut dan para wanita seakan ingin menjambak rambutnya Joni ataupun terlihat ingin mencakar lelaki jadi-jadian itu karena berbuat yang tidak semestinya kepada kakak tirinya itu.
"Tapi, ibu belum memberitahukan kalau Tony ini adalah anak ibu pada Joni. Anak ibu tidak tahu sebelumnya kalau Tony ini adalah kakak tirinya." tambah bu Anna dengan mata penuh airmata.
Para wanita agak geram dengan kelakuan ibunya Tony ini, wanita di depannya ini sepertinya sudah mendapatkan balasan secara langsung dari sang Pencipta atas apa yang di lakukan pada masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}
RomanceTri Anggraini, wanita karir yang bekerja sebagai staff Accounting. Dia merasa bosan dengan keadaannya hidupnya. Ia ingin mempunyai anak karena ibunya seorang dokter spesialis kandungan. Ia merasa sedikit iri dengan kehidupan orang lain. Tony Ishak S...