It's Ok

1.8K 83 0
                                    

Semua sudah berjalan lancar dan pada tempatnya. Ibunya Tri ternyata melangsungkan pernikahan secara kekeluargaan saja dengan pak Budiman.

Ranti anaknya pak Budiman turut berbahagia dengan keadaan ayahnya ini, tapi wanita ini setelah ayahnya menikah pindah ke Jakarta untuk memegang kendali perusahaan ayahnya yang di sana. Ia sih harus mandiri agar bisa berkembang.

Ia sebenarnya dengan berat hati meninggalkan kota Bogor pindah ke ibu kota yang ramai, tapi apa daya ia harus memegang tampuk kekuasaan ayahnya. Ia anak perempuan yang di didik seperti anak lelaki yang harus kuat.

Tri, kakak tirinya yang baru menerima dirinya dengan tangan terbuka dan luar biasa baiknya. Ia merasa sedih harus pergi sebulan setelah mendapatkan ibu tiri yang baru yang memiliki profesi seorang dokter kandungan handal.

"Jakarta ke Bogor dekat loh nak.. kalau libur pulang saja ya sayang..?" ucap dokter Puspa pada anak tirinya yang cantik ini.

Ranti mengangguk dengan mata berkaca-kaca karena ibunya ini sangat baik pada dirinya selama satu bulan belakangan ini.

"Iya ibu.. terima kasih sebelumnya.. Saya.. saya.. hmm.. " Ranti jadi mau menangis mengucapkan kata perpisahan.

Dokter Puspa menarik anaknya ini dengan tarikan lembut ke dalam pelukannya. Pak Budiman sangat menyanyangi anaknya itu. Seorang anak perempuan yang kuat menerima semua didikan kerasnya. Anaknya yang kurang kasih sayang seorang ibu. Ketika, ia sudah menikah lagi, anaknya malah harus pergi dari rumah untuk menjalankan perusahaannya yang di Jakarta.

Perusahaan ini tidak terlalu besar. Hanya saja butuh seorang yang terjun langsung untuk mengawasi operasional. Pak Budiman membuka perusahaan di bidang furniture kayu jati untuk cabang Jakarta.

Ranti pamit langsung pergi ke Jakarta di hari Minggu tersebut. Ibunya Tri sudah pindah ke rumahnya pak Budiman.

Kehidupan keluarga Tri sudah sangat berbahagia menurut versi wanita ini. Ia dan suaminya sudah mendapatkan anak sesuai dengan apa yang di inginkan dirinya. Ibunya juga sudah berkeluarga lagi dan merajut kasih dengan suami yang baru. Ia juga mempunyai adik tiri baru yang sangat mengejutkan dirinya karena sang adik adalah wanita yang pernah membuat dirinya kelabakan dalam mempertahankan biduk rumah tangga dirinya bersama Tony. Duh lebay amat sih batin Tri sembari terkekeh sendiri karena mengatakan biduk rumah tangga.

"Ada apa Trang...? Kok tertawa sendiri sih.. Tuh.. Jabir bingung dan mengerjap penasaran." ucap Tony di depan sang istri yang sedang menyusui anak mereka ini.

Tri memandangi wajah suaminya yang tersenyum lebar ketika mengamati dirinya menyusui anak mereka.

"Ehh.. tidak kang.. saya hanya teringat sesuatu."

"Apakah aku boleh tahu tentang apa itu?"

"Hmm... sepertinya tidak usah deh.. karena ini hanya pemikiran selintas saja.."

"Oo.. baiklah.. aku main sama Jabir saja deh.. Kamu tidak asik nih.. "

Tony merajuk seperti anak kecil membuat Tri terkekeh lagi. Suaminya mengusap pipi anaknya yang minum susu dengan tegukan kuat seorang lelaki kecil sampai terdengar suara decapan sang anak yang merasakan air kehidupan dari sang ibu.

"Duhh.. jangan segitunya nak.. abi jadi haus juga nih.. isapnya yang pelan saja.. nih anak memang mau menghabiskan sendiri ya?"

Tony menggerutu pada anaknya. Jari Jabir meremas salah satu bukit kembar milik istrinya itu seolah menyatakan kepemilikannya.

"Ele..ele nih anak.. itu kan juga punya abi.. sok di bagi atuh.."

Percakapan antara Tony dan Jabir itu membuat Tri terbahak-bahak dan geleng-geleng kepala.

BABY... FOR YOU? {Geng Rempong : 7}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang