4) Kita Harus Sama ✓

363 80 13
                                    

Di sebuah gedung besar bertuliskan YG Entertainment, terlihat seorang wanita yang terus-menerus melatih tariannya tanpa henti.

"Kamu masih disini?" Tanya seseorang yang melewati ruangan tempat wanita itu latihan menari.

"Iya." jawabnya singkat, masih dengan semangat menarinya.

"Kenapa? Ada masalah?" Ucap orang yang bertanya tadi.

"Masalah apa?" Jawabnya bingung.

"Iya, nggak biasanya kamu latihan selama ini, pulanglah!" Ucapnya.

"Aku akan pulang sebentar lagi."

"Ok, aku pulang duluan ya."

"Iya, hati-hati."

Setelah cukup lama berlatih, dia-pun mengambil botol minum dekat ponselnya dan menghentikan latihannya. Wanita berambut panjang lurus dan berponi, dengan paras yang tinggi, juga bertubuh ideal itu terlihat sangatlah letih, ditambah dengan nafasnya yang terengah-engah. Diambilnya ponsel cantik miliknya, yang merupakan ponsel hadiah dari ibunya dulu, setelah meletakkan botol minum.

'Oke, kami akan menunggu kakak dirumah.' Ketiknya, membalas sebuah chat yang belum dibacanya 47 menit lalu.

Tanpa menunggu lama, chat-nya langsung terbalas.

'Happy birthday, too.' Tertulis dilayar.

Matanya tak sanggup lagi menatap cerahnya layar ponsel kesayangan miliknya itu. Air matanya seketika tumpah, setelah membaca kalimat yang belum pernah ia terima sebelumnya dari orang yang ia sayangi.

Sudah 17 tahun dia hidup berpisah dengan ibu dan kakaknya. Kini ia tinggal bersama sang ayah yang merupakan pemilik perusahaan ternama di Korea. Keluarganya bisa dibilang berpenghasilan tinggi berkecukupan akan harta.

Sejak orang tuanya bercerai, takdir membuatnya tak memiliki ibu. Dia tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sejak ia lahir. Namun untuk kakaknya, OH TIDAK lebih tepatnya saudara kembarnya yang tampan itu, dia bisa tinggal dengan sang ibu, mendapatkan perhatian seorang ibu, yang tanpa disadarinya dia juga sangat diperhatikan oleh sang ayah.

 Namun untuk kakaknya, OH TIDAK lebih tepatnya saudara kembarnya yang tampan itu, dia bisa tinggal dengan sang ibu, mendapatkan perhatian seorang ibu, yang tanpa disadarinya dia juga sangat diperhatikan oleh sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun itu semua hanya pemikiranku. Aku disini ingin menjadi seperti Jungkook. Apa karena aku seorang wanita, aku tak bisa sepertinya? Aku bisa, ya aku bisa. Tidak lihatkah kalian sekarang aku berdiri didalam gedung YG? Aku juga ingin menjadi top idol seperti saudara kembarku Jungkook, sang vokalis utama BTS.

Aku harus berjuang untuk semua mimpiku, tapi tidak dengannya. Dia bisa dengan mudah mendapatkannya. Seperti membalikkan telapak tangan, semua terlihat sangat mudah baginya.

Kita dilahirkan pada waktu dan rahim yang sama, takdir kita pun harus sama. Kurasa air mata yang telah ku teteskan ini berlebihan, aku sedih melihatnya berhasil seperti sekarang, apakah sedihku ini adalah iri?

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang