7) Tentangku, Jungkook

336 58 3
                                    

Rahasia membuat hidupku terbebani, memaksaku terus berdusta, dan terus mendesakku melakukan kebohongan. Sebelumnya telah terpikirkan olehku, pasti kan begini.

Langkahku saat ini bukanlah mimpi, karna aku tak pernah berharap ini kan terjadi. Semakin aku maju dan terus melangkah, rasa takut pada diri ini semakin menjulang. Ini memaksaku melakukan kebohongan, hingga terus kutimpa dengan kebohongan lain.

Kini seseorang yang aku cintai tahu, bagaimana latar belakang keluargaku, meski tak sepenuhnya mengetahui.

Saudara tiriku, Lisa, adalah salah satu anggota BLACKPINK yang bernaung di bawah agensi yang cukup terkenal, YG Entertainment. BENAR, dia adalah saudara tiri bagiku. Dia bukanlah adik ataupun saudara kembarku, yang dia ketahui saat ini salah. Jarak usia kami pun berbeda, kami hanya lahir dari rahim seorang Ibu yang sama, ayah kami berbeda.

Yang aku punya sekarang hanyalah Ibu, namun dia Ibu yang tak pernah menganggapku ada. Ibu yang hanya memikirkan tentang bisnis dan kehidupan barunya bersama suami dan gadis kecilnya di negara orang. Wanita itu mengingat dan menganggapku ada, hanya karena keadaanku sekarang. Apapun kan kulakukan, jika dengan itu aku menjadi ada baginya. Sesekali dia menghubungiku saat ada hal penting atau mendesak, namun sekali itu bukan dalam hitungan minggu bahkan hari, melainkan tahun.

Pelacur, mungkin kata itu cocok untuk menggambarkan wanita yang melahirkan kami. Hal itu kuketahui sejak keluarga kami mulai hancur hingga pecah seperti saat ini. Perceraian mereka terjadi tepat di usiaku ketujuh tahun dengan Lisa yang tiga tahun dua bulan lebih muda dariku.

Masa kusam bagiku, masa dimana pertama kalinya ibu membuatkan kue ulang tahun untukku, lalu berakhir dengan dilemparkannya ke lantai, setelah cukup lama beradu mulut dengan lelaki yang sangat kusayangi, Ayah. Itu selalu mereka lakukan ketika di rumah. Itu adalah hari paling menakutkan untukku. Hari dimana diriku mulai takut dengan suara letusan balon.

Entah apa yang dipikirkan mereka saat itu, lelaki yang sangat kusayangi mendadak ku benci, dia mengatakan kalimat kasar padaku, seolah segala kesalahan ada padaku. Tepat saat itu juga, dia mengirimku ke negeri asing. Lalu aku kembali lagi sebagai saudara kembar Lisa yang saat itu dia berusia lima belas tahun.

Kemana janji seorang ayah? Yang katanya semua akan baik-baik saja ketika ku kembali nanti. Apa dia hanya menganggapku sebagai peliharaan? Setelah sebelas tahun sudah mengasingkanku. Saat kutanyakan dimana ibu, terus kucari di setiap ruang rumah, DIMANA IBU?

"Lupakan dia, kita nggak butuh dia. Jangan panggil dia ibu lagi, dia sudah pergi tepat setelah kamu pergi. Dia bukanlah wanita baik-baik, dia hanyalah seorang pelacur."

Kalimat yang takkan pernah kulupakan, segitukah perjuangannya mempertahankan keluarga? apakah diriku bukanlah anak lagi baginya?

Saat dimana diriku percaya kepada seorang ayah, tapi kemudian dia mengusirku. Lalu aku percaya kepada seorang ibu, tapi nyatanya dia hanya mencampakkanku.

"Apa maksud Ayah? Ibu seorang pelacur?"

"Iya, Itulah ibumu."

"Dimana ibu? Dimana Ibu sekarang?"

"Ibumu sudah memulai lagi kehidupannya yang baru bersama keluarga barunya."

"Maksud Ayah?"

"Kita udah pisahan, kamu nggak usah bahas wanita itu lagi di hadapan Ayah."

"Tega ya Ayah. Ayah tega ngehancurin keluarga kita. Segitu jahatnya ya seorang Ayah!"

"Yang harus kamu sebut jahat itu ibumu!"

"Nggak, ibu nggak jahat. Ibu nggak akan pernah lakuin itu, aku percaya dia, aku sayang dia. Kembalikan ibu, Yah. Kembalikan lagi ibu."

"Kamu mau pergi sama ibumu? Kamu mau nyusulin dia? Pergi sana! Pergi! Susul ibumu itu."

Aku-pun pergi meninggalkan ayah.

Aku tak memilih siapapun, aku takkan pernah percaya kepada siapapun lagi, tidak juga dia, saudara kembar palsuku.

Sekarang-pun aku ragu padanya, kepada wanita yang kusayangi, Cheng Xiao. Apakah aku bisa mempercayainya sebagai kekasih? Apakah dia seseorang yang bisa kuandalkan?

...

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang