12) Ingatan Lamaku

218 43 5
                                    

Terdengar suara klakson mobil yang terus berbunyi, suara itu mengeras, terus mengeras, dan semakin keras terdengar. Ditambah dering telepon dari ponsel Mina dengan nada alunan ballerina yang makin membuat telingaku seakan meledak. Aku pernah alami ini sebelumnya, aku mengingatnya lagi, tapi kini ingatan yang hampir kulupakan itu kembali semakin jelas terbayang. Kejadian ini, suara-suara itu, dan suasana yang sama. Keringat dingin seakan mengaliri seluruh tubuhku.

Mina, dengan wajahnya yang pucat dan tangisan tenangnya saat ini mendadak mengingatkanku kejadian 9 tahun lalu.

Aku dulu di posisinya, aku dulu juga lakukan itu. Aku juga seorang pengonsumsi obat-obatan terlarang itu, aku juga lakukan hal kriminal ini.

Entah apa yang kupikirkan saat itu hingga aku menjadi seorang pecandu narkoba, mengonsumsi obat-obatan terlarang sebagai penenang pikiranku yang kacau.

"Aku berhenti, aku hentikan ini karna kamu, Mina." Ucapku pada Mina.

"Apa yang kau katakan?" Jawabnya lalu menatap kearahku.

"Menghentikan apa?" Lanjut Mina lagi.

Suasana kerumunan orang-orang di luar mobil terdengar semakin ramai.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya seseorang dari luar mobil seakan mengintai keadaan kami di dalam.

"Apa kalian terluka? Perlu aku panggilkan ambulan?" Tambah seseorang yang lain.

Mina sibuk mencari masker dalam tasnya, lalu diberikannya kepadaku.

"Cepat pakailah," Ucap Mina.

Aku mengambil masker itu dari tangan Mina, lalu kupakaikan ke Mina.

"Apa yang kau lakukan, aku baik-baik saja. Sedikit dari mereka yang mengenaliku. Kau pakailah saja!" ucap Mina melepaskan lagi masker yang kupakaikan.

"Cepat keluarlah! Lihat apa yang telah kau lakukan dengan mobilku." Ucap seseorang dari luar mobil dengan tangan yang terus menggedorkan kaca.

"Jangan pedulikan mereka, aku akan hubungi manager-ku." Ucap Mina.

Aku membuka pintu mobil, perasaanku saat ini tak lagi bisa kukendalikan.

"Suga, kamu mau kemana?"

...

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang