"Lama nggak berjumpa, apa anda nggak ngenalin saya?"
"Siapa?"
"Saya Mina."
"Mina?"
"Iya, Mina teman kecil Jungkook."
"Oh, Mina, kamu tumbuh dengan baik, kamu tambah cantik." Puji bibi itu.
"Oh benarkah? Makasih."
"Kamu sakit apa?"
"Nggak, hanya demam biasa aja. Senang bisa ketemu sama Bibi lagi, Bibi apa kabar?"
"Kabar Bibi baik Mina."
"Ada banyak yang ingin aku tanyakan ke Bibi."
"Apa itu?"
"Ayo kita bicarainnya sambil duduk Bi."
Mina mengajak ibu Jungkook menuju ke kantin rumah sakit. Setelah sampai disana mereka-pun duduk berhadapan lalu berbincang satu sama lain.
"Aku seneng banget bisa ketemu sama Bibi lagi." Ucap Mina sambil memegang dengan hangat tangan ibu Jungkook.
"Tadi juga-kan udah kamu bilang. Sama, Bibi juga senang bisa bertemu kamu lagi. Maafkan sikap ayah Jungkook ke kamu dulu ya. Sebenarnya Bibi masih sungkan ketemu kamu, karena kejadian itu."
"Nggak pa-pa kok, aku baik-baik aja. Yang dikatakan ayahnya Jungkook emang bener. Aku juga udah lupa Bi." Ucap Mina.
"Tapi tetep aja itu pasti nyakitin kamu. Bibi nggak bisa ngelakuin apapun, maaf ya sayang Bibi nggak bisa bantu kamu dulu."
"Udah aku bilang nggak pa-pa Bi, tenang aja. Bibi nggak salah, kenapa bilang gitu."
"Tapi tetep aja, kelakuan mantan suami Bibi itu pasti buat kamu sedih."
"Mantan suami? Bibi, jangan bilang kalian udah pisahan."
"Kenapa memangnya Mina? Bibi emang udah pisahan sama ayahnya Jungkook."
"Sejak kapan Bi? Kenapa bisa gitu? Bukannya keluarga kalian langgeng-langgeng aja ya?"
"Apa Jungkook nggak cerita ke kamu?"
"Jungkook? Kita nggak.."
Belum selesai Mina berkata, tiba-tiba seorang lelaki dari kejauhan memanggilnya.
"Mina!" panggilnya.
Mina-pun menghentikan ucapannya, lalu menengok ke arah suara itu.
"Siapa dia?" tanya ibu Jungkook.
Mina bingung menjawab pertanyaan ibu dari sahabatnya itu. "Oh, dia..."
Lelaki itu berjalan mendekat ke arah tempat mereka duduk dan berbincang.
"Apa yang kamu lakukan disini? Aku udah bilang-kan kamu itu nggak usah berkeliaran kemana-mana. Kamu nggak tahu aku khawatir apa! Cepat berdiri! Ayo pergi." Ucapnya.
"Suga, kamu ini kenapa sih, aku nggak mau pergi."
"Mina, ayo." Ucap lelaki itu dengan lembut.
Mina mengalihkan pandangannya dari suga, lalu tersenyum kepada ibu Jungkook.
"Maaf, Bi. Dia temen aku." Ucap Mina setelah memberikan senyumnya.
"Oh, Siang, saya Bibi-nya Mina." ucap ibu Jungkook menyapa Suga.
"Iya, siang. Maaf, tapi Mina harus kembali ke ruang rawatnya. Kondisinya belum terlalu sehat untuk bisa berkeliaran di rumah sakit." Ucap Suga dengan sopannya.
"Benarkah? Katanya kamu baik-baik aja, kalau gitu pergilah, kesehatanmu itu penting Mina." ucap ibu Jungkook itu.
"Baiklah, kami permisi dulu." Ucap Suga, lalu menggandeng tangan Mina.
"Tunggu sebentar, Bibi boleh aku minta nomer handphone yang bisa dihubungi?"
"Oh, tentu aja."
Ibu Jungkook itu-pun memberikan nomernya kepada Mina. Lalu Mina berpamitan pergi meninggalkannya.
"Mina, apa aku harus selalu ngingetin ini terus ke kamu?" ucap Suga dengan lembut kepada Mina.
Mina menghentikan langkahnya lalu berkata, "Aku mau tanya ke kamu, apa kamu beneran nggak sayang sama aku?"
"Kenapa kamu bilang gitu?"
"Aku sayang sama kamu, Suga." Ucap Mina.
Suga mengalihkan tatapannya dari Mina. Dia nggak sanggup mendengar ucapan itu lagi keluar dari mulut Mina, wanita yang ia cintai.
"Suga, kamu lihat aku dong. Aku nggak bisa kamu giniin, kamu kira hubungan yang udah kita jalani selama 5 tahun lebih itu main-main!"
"Mina, ayo kita pergi."
"Nggak, kamu jawab aku dulu! Kenapa kamu tinggalin aku? Nggak mungkin-kan kamu nggak sayang sama aku. Kalo emang kamu cuma anggap aku pelampiasan, kenapa nggak dari dulu aja kamu tinggalin aku?"
Mata Suga terlihat berkaca-kaca. Dia tidak sanggup menahan rasa sakitnya itu. Namun dia tetap terlihat tegar, tidak menangis di hadapannya.
"Maafin aku Mina." Ucap Suga.
Tiba-tiba Mina memeluk Suga lalu berkata, "Kalo kamu emang nggak sayang, kamu seharusnya nggak perlu lagi khawatirin aku. Kamu tahu, dengan kamu perhatian gitu ke aku, itu hanya akan membuat aku makin susah buat ngelupain kamu. Kalo kamu emang mau berhenti, seharusnya kamu juga berhenti peduliin aku. Aku nggak butuh perhatianmu." Ucap Mina sambil memeluk mantan kekasihnya itu.
Aku bingung harus berkata apa ke Mina. Aku memang masih sayang, aku akan tetap punya rasa itu, tapi yang kita lakuin ini sudah melebihi batas. Batasan yang tidak seharusnya antar saudara kandung lakukan.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
For A Dream
Fanfiction"Aku emang sayang, tapi ternyata perasaanku selama ini padamu adalah salah. Kita bersama itu kesalahan." "Aku akan selalu sayang, meski engkau telah pergi lalu aku meninggalkanmu." "Aku nggak bisa pahami apa mau hatiku, kalian adalah orang yang kusa...