52) Kertas dalam Amplop

176 12 6
                                    

Mina keluar dari kamarnya, kemudian duduk dimeja makan, untuk makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina keluar dari kamarnya, kemudian duduk dimeja makan, untuk makan. Tempat yang tidak pernah didudukinya sesuai fungsinya.

Beberapa detik kemudian, disusul Jungkook dibelakangnya.

Aku ikutan duduk setelah mereka. Keluarga yang ku pikir gak bahagia ini. Jungkook dan Mina, lalu ayah mereka. Juga aku disini. Kita berkumpul bersama disini, untuk makan. Ya, hanya makan biasa.

"Mina, ayah kesini bukan untuk nyusulin Jungkook. Ayah kesini mau minta maaf sama kamu. Ayah punya banyak salah ke kamu. Ayah banyak bohong, ayah juga udah nelantarin kamu." Ucap ayahnya, lelaki tangguh yang datang bersamaku kesini.

Sambil menyodorkan nasi untuk anak perempuannya itu, ayahnya terus meminta maaf seolah kesalahannya memang banyak.

"Ayah salah, ayah tahu kalian saling sayang, ayah mau kalian bahagia, tapi ayah juga gak mau kalian kecewa."

Jungkook menyendok makanan didepannya lalu memakannya dengan santai. Tanpa ikut perbincangannya.

Aku juga mulai menyendok makanan yang sudah disiapkan ayah mereka ini. Aku memakannya dengan diam. Gak mau ikut campur.

Dan Mina, dia juga diam.

Hening banget suasana di meja makan ini.

Aku mengambil remote tv didekat meja tengah, lalu menyalakannya.

Kabar tentang salah satu anggota BTS, Jungkook, yang keluar dari grupnya dengan tiba-tiba, dan tanpa sebab apapun masih menjadi pertanyaan besar dan membuat para penggemarnya kecewa.

Sudah kami cari tahu apa penyebabnya, tapi tidak juga dapat. Keberadaannya sekarang ini juga masih dipertanyakan.

Terakhir kali dia terlibat skandal bersama Mina TWICE, yang juga telah hengkang dari grubnya belum lama ini. Tidak hanya itu, ada juga beberapa wartawan yang memergokinya sedang bersama Lisa BLACKPINK.

"Waktu itu saya pernah melihat mereka sedang debat, dan mereka membahas tentang keluarga. Aku rasa itu mereka, Jungkook dan Lisa, tapi semoga saja saya salah lihat." Ungkap salah seorang penggemar.

Ayah mulai bicara lagi, setelah mendengar berita yang muncul di tv.

"Pindah channel-nya, gak usah nontonin berita gak bener." Ucap Ayahnya.

"Biarin aja, aku mau dengerin." Jawab Mina.

Kita pun kembali diam, hanya tv lah yang mengisi suara.

"Semoga Jungkook baik-baik saja ya, meski kini grubnya tidak lengkap. Apapun alasannya, kami selalu mendukungmu." Ucap yang lain.

Kalau bahas tentang Mina, mengingatkan pada sikap buruknya. Mungkin itulah alasan kenapa dia keluar dari grup. Dia yang diam-diam melanggar aturan agensinya, yang tidak memperbolehkan pacaran. Dia berkata kotor didepan publik, menyangkal kenyataan tentang rumor pacarannya, yang sudah sering kepergok publik.

"Hahaa, lucu. Jujur banget mereka bicarain aku. Gak sekalian aja ungkap gimana kriminalnya aku dulu. Hahaa." Ucap Mina diiringi tawanya.

Tiba-tiba Jungkook merebut remote. Lalu mematikan tv itu.

"Gak usah pikirin omongan orang." Ucap Jungkook pada Mina.

Cara Jungkook memperhatikan Mina seakan menunjukkan banget gimana tulusnya perasaan sayangnya ke wanita yang juga pernah jadi milikku ini.

"Ngapain juga jadi orang terkenal kalo ujungnya bakal jadi omongan orang." Ucap Mina.

"Tergantung kamu nyikapin itu. Mau jadi apapun, omongan buruk tetep akan ngelilingin." Ucap Jungkook pada Mina lagi.

Aku yang udah lama pacaran sama Mina aja, belum pernah perhatiin dia lebih.

"Emang akunya buruk dihadapan mereka." Ucap Mina dengan suara lemahnya.

Tiba-tiba Ayahnya menyodorkan amplop besar dihadapan makanan kami.

Mina tetap melanjutkan makan, tanpa peduli benda dihadapannya. Jungkook hanya melirik, lalu bertanya pelan. "Apa itu?"

"Buka sayang." Jawab Ayahnya.

Jungkook mengambil amplop itu, lalu membukanya.

Didalamnya terlihat beberapa lembar kertas. Tapi entah kertas apa itu.

Jungkook menatap kertas itu, membacanya tanpa bersuara.

"Apalagi ini." Ucap Jungkook menaruh kertas yang telah dibacanya.

Ayah mereka menyendok suapan pertamanya, lalu terus melanjutkan ke suapan berikutnya. Dia tidak pedulikan ucapan Jungkook barusan.

"Ayah jawab." Ucap Jungkook, tapi tetap dengan suara santainya.

Ingin ku baca isi kertas itu, tapi tidak bisa, itu gak sopan. Kulihat kearah Mina, dia tidak mempedulikan kertas ini sama sekali. Dia hanya fokus makan.

Jungkook menatap dalam ayahnya yang sedang makan. Setelah cukup lama menatap, tanpa ucapan apapun, dia mengambil sendok makannya lagi, lalu kembali memakan makanan yang dibawa ayahnya ini.

"Kenapa kalian tidur bersama?" Tanya ayah mereka tiba-tiba.

"Itu gak sengaja." Jawab Mina dengan santainya.

"Aku akan menikah dengannya." Ucap Jungkook tiba-tiba.

Minuman yang baru saja kuminum, membuatku tersedak.

"Hah!" Kataku dengan kagetnya.

"Kalian sudah putus, iyakan?" Tanya Jungkook padaku.

"Iya, tapi tetap aja konyol, kalian nikah." Jawabku.

"Aku akan menjaganya, makasih dulu udah ada buat Mina, selama aku ninggalin dia." Ucap Jungkook.

"Apaan si."

"Makasih ya, dan maaf. Kita masih bisa bertemankan?" Ucap Jungkook.

"Apa pernah aku membuatmu masuk dalam daftar musuh? Kenapa tanya lagi soal teman?" Ucapku.

Teman berjuangku, teman yang tau gimana susahnya bersama. Mana bisa aku lupa, hanya karena satu wanita.

Aku nggak akan marah kamu sayang ke Mina. Emang rasa sakitnya itu ada, tapi nggak kok, aku udah rela sepenuhnya melepaskan Mina.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang