53) Kemana Cinta Pergi?

195 11 1
                                    

"Kalian boleh nikah, dan hidup bahagia bersama. Tapi ikutlah ayah dan ibu. Kita akan pergi ke tempat yang jauh. Jauh dari orang-orang yang buat kita semua gak nyaman. Maaf, terlalu banyak drama. Kalian bukan saudara kandung. Panjang ceritanya untuk kalian paham. Intinya kalian tidak sedarah. Ini adalah surat tanda bukti DNA kalian. Ini asli, dan tertulis jelas bahwa kalian berdua, Mina dan Jungkook tidak sedarah. Kalian berdua adalah anak ayah, anak asuh ayah. Ayah hanya punya satu anak kandung yaitu Lisa. Ayah nggak tega beritahu kalian tentang semuanya. Karena ini bakal nyakitin kalian. Kalian bisa tanya apapun sekarang ke ayah. Ayah akan jawab jujur."

"Ayah.." panggil Mina.

"Iya, sayang. Tanyakan semua yang buat kamu penasaran." Jawab ayah.

"Ayo kita pergi sekarang." Ucap Jungkook.

Spontan Suga langsung melototkan matanya.

"Ngapain melotot? Mau ikut, ayo!" Ucap Jungkook pada temannya itu.

"Jangan lupa undang, ke acara pernikahan kalian. Kalo masih anggap temen." Ucap Suga.

"Yah, aku nikahin wanita bekasan temen sendiri." Ucap Jungkook.

"Dikira barang apa, bekasan. Mana pernah aku nyentuh dia. Aku sendiri yang beri dia segel dan pengaman, untuk kusimpan nanti. Tapi ternyata yang kusimpan diambil temen sendiri." Ucap Suga.

"Gak usah saling sindir. Aku akan tetep bersikap sama ke kalian. Gak ada yang berubah didiriku, hanya perasaanku saja yang beda." Ucap Mina.

Cukup lama hingga perbincangan ini selesai. Tapi disini gak bahas sedikitpun tentang masa lalu Aku ataupun Jungkook. Suga juga seperti gak masalah dengan keadaan ini. Aku merasa bebanku lepas. Masalah apapun tidak ada lagi. Meski sebenarnya masih bertebaran.

Luka masih ada dan bekas itu bakalan tetep ada. Mau kemanapun, nodanya akan tetap tertinggal. Biarkan saja noda itu kusimpan, jadi kenangan, dan aku ambil lembar lain yang masih bersih untuk memulai semua dari nol lagi.

"Suga, makasih banyak ya. Udah jagain aku sepenuhnya. Ngelindungi aku setiap ada masalah. Makasih juga udah sayang tulus ke aku. Maaf aku nyakitin kamu, maaf aku lebih pilih Jungkook daripada kamu. Kamu pasti dapetin wanita yang lebih baik ketimbang aku." Ucapku tulus didepan Suga, Jungkook, dan juga Ayah.

"Gak usah buat aku jadi mewek gini. Aku selalu kuat Lo. Gak mau aku jadi cowok lemah didepan kalian." Jawab Suga.

"Iya bro. Makasih ya." Ucap Jungkook pada Suga.

📝

📝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cheng Xiao! Kamu ngelamun? Ngelamunin apa si?" Tanyanya padaku, yang nggak sengaja melihat akan melamun duduk sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cheng Xiao! Kamu ngelamun? Ngelamunin apa si?" Tanyanya padaku, yang nggak sengaja melihat akan melamun duduk sendirian.

Dia berjalan mendekatiku, lalu duduk di sampingku.

"Aku pengen bilang, aku bukan orang baik baik." Ucapku padanya, teman manggungku.

"Apaan sih Xiao! Kamu habis minum ya? Kamu mabuk?"

"Pacarku banyak. Dan semua orang nggak tahu itu, termasuk kamu."

"Siapa sih pacar kamu, siapa? Beneran mabuk ini."

"Kamu tahu Chanyeol? Iya Chanyeol yang itu, aku pacaran sama dia. Sampai sekarang masih pacaran kok. Ini aku kasih tahu yang sekarang aja ya. Juga si Jungkook, orang yang lagi dicari sama media itu, dia juga lagi pacaran sama aku. Tapi udah lama aku sama Jungkook nggak ngasih kabar satu sama lain. Kamu mikirnya gimana? Itu artinya hubungan kita udah gak bisa dilanjut ya? Tapi aku sayang dia. Dari semua cowok yang aku pacarin, dia yang udah bikin aku sakit hati, sakit banget. Ucapku yang tanpa sadar ngelantur.

Aku tahu aku udah berucap sepanjang itu ke teman di sampingku ini.

Pikiranku juga jalan kok, pas aku ngomong ngungkapin semuanya ke temanku ini.

Tapi semakin lama, mataku rasanya berat banget. Aku ngantuk.

Jungkook..

Tidak ada kata pisah diantara kita, tapi karena kesibukan masing-masing, kita jadi jarang bertemu, juga nggak pernah kontekkan. Ya mungkin emang udah berakhir, hubungan kita ini.

Baru kali ini aku dikhianati cowok. Dia yang pergi, harusnya nggak aku tangisi, tapi ternyata aku sakit hati.

"Kamu jangan tidur di sini, ayo aku bantu kamu berdiri. Kamu habis minum berapa botol sih? Sampai bisa ngungkapin semuanya ke aku?" Bisik teman Xiao, sambil membawa Xiao menuju ke dalam.

...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang