14) Satu Hal Yang Tak Kau Ketahui

240 48 8
                                    

Suara dering telepon yang begitu keras berbunyi, membuat Suga terbangun dari tidur lelapnya.

"Iyaa, halo. Ada apa?" Ucap Suga mengangkat telepon itu.

"Kau ini gila ya?" Ucap seorang lelaki dalam telepon.

"Kamu ini kenapa?"

"Kamu dimana?" Tanya lelaki itu.

Suga menatap sekeliling, "Aku di.." dia membuka matanya lebar-lebar, tatapannya terhenti tertuju pada satu arah.

"Mina," ucapnya menatap Mina yang terbaring di ranjang Rumah Sakit milik ayahnya itu.

Jungkook, lelaki yang meneleponnya itu terkejut ketika Suga menyebutkan kata Mina. Berita yang dibacanya malam ini ternyata benar adanya. Banyak beredarnya foto Mina dan Suga, juga tentang kabar mereka berkencan. Lalu berita kekacauan kemarin, yang saat ini sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial.

"Siapa? Kau ini! Jadi benar berita yang sedang trending topik hari ini? Kau dengannya berkencan?"

"Iya." jawab Suga singkat.

"Semudah itu kau jawab IYA!" bentak Jungkook pada Suga.

"Terus aku harus bilang apa? Secepat itu berita menyebar, bahkan semua orang udah tahu itu, tentang hubunganku, juga yang telah aku lakuin kemarin." Ucap Suga sedikit meninggikan volume suaranya.

"Ya seenggaknya kamu mikirlah, apa yang kamu lakuin itu udah nimbulin banyak masalah. Sudahlah, aku nggak mau debat panjang lebar. Cepatlah katakan kamu dimana sekarang?" Ucap Jungkook mulai kesal dengan Suga.

"Aku di Rumah Sakit." Jawab Suga.

"Manager kita udah kesana untuk menjemputmu lima belas menit lalu. Kau! Jangan lakukan hal ceroboh lain disana. Tetaplah ditempatmu." ucap Jungkook mencoba bicara lebih santai.

"Lima belas menit lalu! Tahu darimana?"

"Ayahmu menelepon kemari, dia bilang kamu sedang di Rumah Sakit bersama seorang wanita."

"Ayah?" Suga terkejut mendengar cerita yang Jungkook tuturkan padanya.

"Iya benar." Jawab Jungkook.

"Bagaimana dengan Mina, apa dia baik-baik saja?" Ucap Jungkook lagi, menanyakan kabar Mina pada Suga.

"Lalu apa lagi yang ayahku katakan?" Suga balik bertanya ke Jungkook.

"Ayahmu? Entahlah, kau bisa tanyakan itu ketika manager kita sampai disana nanti." Jawab Jungkook.

"Oh, baiklah."

"Lalu Mina?" Jungkook bertanya lagi.

"Kenapa nanyain dia?"

"Kau ini! kalau terjadi sesuatu padanya gimana?" Jungkook kembali meninggikan volume suaranya.

"Tenang aja, aku akan hubungi orang tua Mina dan mengatakan semuanya. Mereka juga pasti khawatir." Ucap Suga.

"Ohh.."

"Ya sudahlah! Bukannya nanyain keadaanku, malah kabar pacar orang kamu tanyain. Mina terluka atau nggak juga nggak akan ngaruh, nggak akan ngubah apapun." Ucap Suga merasa kesal dengan Jungkook.

"Suga, kamu orang yang kuat, aku tahu itu." Ucap Jungkook pada temannya itu.

"Maksudmu karena aku kuat, aku pasti baik-baik aja gitu, nggak terluka?"

"Kamu pasti bisa melewati ini. Dan yang akan datang nanti, walau semakin terjal, kamu pasti bisa." Ucapan Jungkook memberikan petunjuk untuk Suga kedepannya.

"Apa maksudmu? Seolah kamu tahu segala masalahku aja. Sudahlah, kita bicara lagi nanti. Aku lelah, bye." Suga mengakhiri panggilan itu.

Dia benar, aku mengetahui segalanya yang akan terjadi kedepannya untuk hubungan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia benar, aku mengetahui segalanya yang akan terjadi kedepannya untuk hubungan mereka. Bukan karena aku mengetahui persis bagaimana sikap Suga, namun itu karena aku yang kenal baik Mina jauh sebelum Suga mengenalnya. Aku dan Mina pernah berpacaran selama tiga tahun lamanya. Kami mengakhiri hubungan itu karena Mina yang menjauh dariku, entah alasan apa yang membuatnya melakukan itu. Yang pasti dulu, ketika aku dan dia belum menjadi terkenal seperti sekarang, kami saling menyayangi, sangat berat bagiku menerima kenyataan dia menjauhiku hanya karena aku memasuki dunia musik dan kamera saat itu.

Aku tahu, Mina yang selama hidupnya hanya tinggal di panti asuhan. Dia yang sejak kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah dan ibu. Lalu tentang impiannya menjadi seorang Ballerina.

Begitu pula dengan Mina, dia tahu banyak hal tentangku, bahkan hampir segalanya. Itu karena kami sudah saling mengenal sejak kecil. Tentang Lisa-pun, dia mengetahuinya sedari dulu. Tapi kenapa sikapnya padaku saat ini seperti orang asing. Dan satu yang aku sesalkan, kenapa dia meninggalkanku? lalu secepat itu menghapus segala memori tentangku.

'Kamu telah menjadi milik sahabatku, namun aku tetap menginginkanmu tuk jadi milikku'

...

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang