10) Berhenti Dengan Cinta Lamaku

268 57 9
                                    

"Bukan untuk pelampiasanmu kan?"

Kalimatnya saat itu terdengar seolah tujuanku memang benarlah itu. Tapi bukankah memang benar, itu tujuan awalku.

"Kenapa kamu bilang begitu? Kamu tahu?" tanyaku pada Mina.

"Kamu tahu! Apa yang aku katakan itu tepat? Kamu memang jadikan ini permainan?"

"Oh," Suga bingung harus menjawab ucapan Mina dengan apa.

"Kamu nggak sebaik yang aku kira, aku kecewa Suga. Aku mau cinta yang alami, bukan sekedar lelucuan atau mainan." Ucapnya.

Dia menjauh, sejak hari itu, hari dimana kukatakan rasa palsuku, dia menjauhiku dan seperti yang dia katakan padaku, dia kecewa. Baru kali ini kurasakan sakit hati teramat, melebihi sakit pada wanita itu dulu, dan ini sakit akibat keburukan yang telah kuperbuat.

Benar katanya, ini bukanlah alami, bukan cinta alami, ini hanya palsu. Sudahlah jika dia pergi, aku tak akan dan tak ingin menyakiti perasaannya. Aku akan menjauh, karena mungkin menjauh memanglah pilihan terbaik.

Benar kata mereka, "Wanita baik tak cocok dengan pria berengsek."

Aku memang belum tahu pasti apa itu cinta, karena cinta yang kurasa pada beberapa orang akan hilang juga nantinya. Mudah bosan, itulah sikap terburukku.

Pernah aku mencintai seseorang yang teramat dalam, namun itu akhirnya hanya menimbulkan akar benci yang teramat pula. Apakah aku terlalu angkuh? Atau inikah yang disebut playboy?

Beberapa bulan sudah aku mengabaikannya. Setelah kupikir, menjauhku darinya tak beralasan. Kenapa aku begitu bodoh, beberapa bulan bukanlah waktu yang singkat, itu lama. Waktuku tanpa Mina seakan kosong, duniaku seakan berhenti. Kehidupanku hanya terlintas hitam dan putih, tanpa warna apapun. Aku tak pernah merasakan ini sebelumnya, ini membuatku merasa bersalah, membuat diriku seakan adalah orang yang bodoh, teramat bodoh.

Dia tertawa seperti biasa, harinya tanpaku terlihat seperti hari biasanya. Ada apa denganku, ingin sekali aku mengikutinya, berjalan di sebelahnya seperti yang biasa aku lakukan ketika dia lewat di hadapanku. Kini aku hanya bisa melihatnya menjauh, pergi, dan semakin lenyap seolah dia adalah orang asing bagiku.

'Aku minta maaf,'

Ingin sekali aku katakan itu padanya. Tapi aku tak sanggup, seperti ada yang menarikku, membisikkanku untuk tetap diam. Kurasa ini aura jahat, yang jika terus kuturuti, maka egoku akan semakin tinggi, seperti saat ini.

Banyak orang menjalin suatu hubungan, hubungan yang kupikir menyenangkan. Namun ku tak mengetahui jika suatu ikatan itu membutuhkan kepercayaan, keyakinan, juga rasa cinta. Aku sudah katakan padanya tentang rasaku, tentang rasa cinta yang kumiliki pada Mina. Namun itu hanya terucap dari mulutku, bukan dari hati. Mulutku yang selalu mengatakan "aku mencintaimu, Mina." Namun perasaanku tetap miliknya, untuknya, dan hanya kepadanya, wanita yang sangat aku sayangi dulu, wanita itu adalah Lisa.

Aku dan Lisa sudah saling mengenal sejak kami SMP. BENAR, dulu kami teman satu kelas. Saat dimana kami hanyalah pelajar biasa, yang hidup liar di lingkungan masyarakat seperti orang-orang lainnya.

Masa dimana mungkin kami saling menyayangi. YA MUNGKIN, aku hanya bisa menyebutnya mungkin, karena salahku, aku tak pernah mengungkapkan perasaan yang kumiliki ini pada Lisa. Aku tak tahu benar apa yang dia rasakan padaku saat itu, pandangan kami mengisyaratkan cinta, namun diriku tak pernah mengonfirmasi, apakah benar tatapan itu cinta atau hanyalah tatapan kosong tanpa perasaan apapun, atau mungkin rasa bencinya padaku. Pengalaman cinta terburuk yang pernah kualami. Entah apa yang dia rasa, apakah cintaku pada Lisa itu cinta sepihak ataukah cinta dalam diam?

Cinta apapun itu, aku tak peduli lagi. Nyatanya saat itu dan sekarang-pun Lisa telah pergi. Kenapa aku terlambat menyadarinya, tentang betapa bodohnya diriku terlibat cinta yang sebenarnya bukan cinta, rasa sayang namun kami tidaklah saling menyayangi.

Mulai saat itulah aku berhenti memikirkan Lisa, begitu pula dengan perasaanku padanya. Aku berhenti menyayanginya, aku berhenti mengidamkan cinta semu itu.

Just for you, Mina.

I love you so much.

...

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang