45) Untuk Sebuah Mimpi

156 15 0
                                    

"Maafkan kami udah nggak sopan sama ibu ini. Keberadaannya sangat mengganggu disini. Anda juga kalo tahu, pasti mengusirnya." Ucap salah satu petugas padaku.

"Jaga ya bicaranya, dia itu ibu saya." Ucapku dihadapan mereka.

"Ibu?" Beberapa orang yang mendengar langsung menatap ke arahku.

"Maaf ya, saya akan bicara seadanya, nggak peduli anda artis terkenal atau bukan."

"Silahkan aja, aku juga nggak peduli kok."

"Ibu ini tidak ada sangkut pautnya dengan korban, jadi sebaiknya tidak usah mengganggu proses interogasi kami. Saya mengerti kalau mungkin ibu anda khawatir, tapi ya kalau dibilang khawatir semua orang juga pasti ngerasain. Maka dari itu saya nggak suka ibu Anda di sini. Jadi tolong, silakan Anda pergi, dan bawa ibu anda."

Wartawan yang melihat kejadian ini tidak mampu berkutik, mereka hanya bisa menyorot dari kejauhan.

"Tolong ya, bicara yang sopan." Ucapku.

"Mbak, anda nggak malu? Disana banyak wartawan yang merekam anda. Saya nggak mau nama baik anda tercemar karena kejadian ini. Ini nggak ada sangkut-pautnya dengan anda, jadi tolong silakan Anda pergi."

"Biarin aja mereka dengar, biar mereka tahu kalau petugas di sini itu sangat tidak sopan."

Wartawan itu menghampiri, mereka terlihat semakin mendekat kearah kami. Tempat ini menjadi ramai. Ibu di sampingku hanya bisa terdiam melihat anaknya berdebat.

Aku menggenggam tangan Ibu, kakiku ingin melangkah pergi, namun tidak, aku tidak bisa pergi. Aku akan mengungkapkannya sekarang. Aku tidak mau menunda hal ini lagi, atau menutupinya dari publik. Aku sudah terlalu banyak berbohong di hadapan publik. Dan sekarang aku akan mengakuinya.

"Sekali lagi saya minta maaf. Iya saya akui saya nggak sopan, dan sekarang dengan sikap yang halus, saya ingin anda menjauh sedikit saja dari tempat ini. Kalian sangat mengganggu tugas kami."

"Ada apa ini? Kenapa anda diusir? Dan ada urusan apa anda berada di TKP kecelakaannya Jungkook?" Ucap salah seorang wartawan kepadaku.

"Apa kejadian ini ada sangkut pautnya sama anda?" Tanya yang lain.

Tiba-tiba polisi datang, lalu menghampiriku.

"Anda Mina ya?" Tanya polisi itu.

"Iya, saya Mina." Jawabku.

"Makasih udah dateng."

"Tentu aja saya harus dateng."

"Saudara Mina, mari ikut saya." Ucap polisi itu padaku.

.

Saya Mina, anggota girlband Korea TWICE, saya ingin mengungkapkan sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya Mina, anggota girlband Korea TWICE, saya ingin mengungkapkan sesuatu. Saya ingin menceritakan semua kebohongan saya kepada publik. Tapi dengan satu syarat, saya hanya akan menceritakan seadanya, tanpa ada satu orang pun yang boleh bertanya kepada saya. Saya akan menceritakan semuanya, tapi tolong sekali lagi jangan ada pertanyaan untuk saya.

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang