35) Ada Apa dengan Cinta

224 28 0
                                    

"Putus?"

"Iya kita udah putus." Jawab Mina.

"Kenapa putus?"

Mina bingung mau menjawab pertanyaan Jungkook itu. Dia hanya diam, tidak menjawabnya.

Tiba-tiba Jungkook mengucapkan kata maaf kepada Mina.

"Oh, maaf."

"Buat apa?"

"Seharusnya aku nggak tanya itu-kan."

"Oh," kata Mina dengan singkatnya.

Jungkook benar-benar nggak mau lagi ikut campur tentangku dan masalahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook benar-benar nggak mau lagi ikut campur tentangku dan masalahku. Sebenarnya hatiku benar-benar hancur sekarang, aku sangat sakit. Tapi kalau aku terlihat muram dan diam, itu hanya akan menambah sakitku. Aku bisa atasi itu semua dengan senyuman dan tertawa lepas seperti biasa. Namun aku tetap tidak bisa membohongi hatiku.

Setelah Suga mengucapkan kalimat menyakitkan itu, dia dengan santainya menyapaku, seperti tidak pernah terjadi apapun. Apa aku layak sedih disaat seperti ini?

Aku nggak pernah menduga hal ini akan terjadi. Jungkook yang tiba-tiba saja datang lagi di kehidupanku. Setelah cukup lama dia pergi, tanpa kabar apapun. Setelah keadaan sudah mulai membaik, dengan kepergiannya.

Aku yang sudah bisa mengiklaskannya menjauh, namun dia kembali lagi, di dekatku, membuat luka lamaku kembali pula.

Aku nggak tahu ada apa dengan cinta, kenapa ini begitu menyakitkanku?

Tepat hari ini, Jungkook mengatakan kalau dia akan menjauh saja dari kehidupanku. Dia akan menganggapku sebagai orang asing. Dan itu terjadi juga, di hadapan teman-temannya, bahkan di depan Suga, dia bersikap seolah aku hanyalah orang asing baginya. Dia dengan mudah melakukan itu, tanpa beban apapun.

Aku sudah menerimamu kembali lagi, Jungkook. Disaat kamu mengatakan akan berada di sisiku, bersamaku, bukan sebagai kekasih lagi, melainkan sahabat. Sahabat yang akan membantuku di saat suka dan duka. Sahabat yang akan menjadi keluarga pula bagiku, tempatku mengadu seperti dulu.

Aku tidak bisa menolak keinginanmu, jika kamu memang ingin pergi lagi, aku bisa apa. Aku akan menganggap kehadiran sesaatmu itu hanyalah semu, hanya dalam anganku saja.

"Jungkook," ucapku memanggilnya.

Dia tidak menjawabku.

"Jungkook," panggilku lagi.

"Kenapa?" jawabnya.

"Kenapa kamu katakan itu tadi?"

"Katakan apa?"

"Apa kamu bisa menganggapku sebagai orang asing?" tanyaku.

"Kenapa nggak." Jawabnya singkat.

"Bener?"

"Iya."

"Ya udah kalo gitu, jangan mulai percakapan apapun lagi. Kita-kan nggak saling kenal." Ucapku, lalu perlahan pergi meninggalkan ruangan tempat kami dirawat ini.

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang