33) Untuk Kebahagiaan

402 19 1
                                    

"Kamu sakit lagi?"

"Jungkook, ngapain disini?" ucap Mina terkejut dengan hadirnya Jungkook di depan matanya.

Tiba-tiba ayah Suga datang memasuki ruangan mereka. Mereka dirawat oleh dokter yang sama, yaitu ayah Suga. Dan dalam ruangan yang sama, namun berpembatas tirai.

"Selamat pagi, Jungkook kamu udah bisa jalan?" ucap ayah Suga.

"Oh, tentu saja, kenapa nggak." Jawab Jungkook.

Ayah Suga-pun berjalan mendekati Jungkook, lalu memeriksa kondisi badannya.

"Maaf dok, kenapa saya bisa satu ruangan sama dia? Apa nggak ada ruangan lain?" ucap Jungkook.

"Iya, ada apa?" ucap ayah Suga yang tidak terlalu mendengarkan ucapan pasiennya.

"Apa saya bisa pindah ruangan?"

"Pindah, kenapa?"

"Ya, apa saya harus satu ruangan sama pasien lain?"

"Iya, itu harus." Jawab ayah Suga.

"Kenapa?"

"Saya bisa dengar yang kalian ucapkan." Sahut Mina dari balik tirai.

Ayah Suga-pun membuka tirai, lalu memeriksa Mina.

"Apa kalian saling mengenal?" tanya ayah Suga.

"Nggak," jawab Mina.

Jungkook hanya diam, tidak menjawab.

"Kalau dia nggak mau satu ruangan, ya udah." Ucap Mina lagi.

"Terus kamu mau pindah juga?" ucap ayah Suga pada Mina.

"Iya," jawab Mina.

"Apa kalian pikir ini hotel?" ucap ayah Suga dengan halus.

"Tapi kalau kita satu ruangan kayak gini juga akan nimbulin masalah." Sahut Jungkook.

"Udahlah, selagi kalian nyaman, ini nggak akan nimbulin masalah." Ucap ayah Suga.

"Tapi dok,"

"Sebentar lagi perawat membawakan kalian sarapan, kalau kalian mau cepat pulih, kalian harus makan. Saya ingin kalian satu ruangan, karena ini akan mempermudah dan mempersingkat waktu saya. Saya harap kalian bisa ngerti. Saya pergi dulu, kalian istirahatlah." Ucap ayah Suga lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan rawat mereka.

" Ucap ayah Suga lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan rawat mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jungkook," Ucap Mina, memanggil sahabat lamanya itu.

"Kenapa?"

"Kamu nggak mau kita satu ruangan?"

"Bukan gitu, tapi kamu tahukan, ini pasti akan jadi salah paham lagi."

"Tenang aja, itu nggak akan terjadi lagi."

"Maaf Mina, lebih baik kita jangan saling sapa lagi. Kita kembali aja seperti dulu. Anggaplah aku orang asing, aku juga akan anggap kamu asing."

"Iya, kalau itu yang kamu mau."

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang