13) Karena Aku Sayang

233 41 2
                                    

"Maaf pak, saya akan ganti kerusakan mobil Bapak. Sekali lagi maaf." Ucap Suga setelah keluar dari mobilnya.

"Sugaa.." panggil seorang wanita dari kejauhan.

"Oppa," sahut wanita yang lainnya.

Belum lama Suga menutup pintu mobilnya, dibukanya lagi pintu itu.

"Tunggu sebentar pak," ucap Suga.

"Ini nomor telepon saya, untuk masalah kerusakan ini Bapak bisa hubungi saya ke nomor ini. Untuk sekarang saya harus buru-buru pergi. Maaf banget pak." Jelas Suga.

"Oppa, apa yang terjadi?" Teriak beberapa wanita yang semakin ramai berdatangan.

"Oppa, kau baik-baik saja?" Teriak yang lain.

"Anda tidak bisa pergi begitu saja, saya tidak peduli siapa anda, anda harus mempertanggung-jawabkan semua ini." Bentak seseorang diantara kerumunan.

"Sebelumnya maaf banget, saya pasti bertanggung jawab untuk semua ini. Saya tidak akan kabur." Ucap Suga.

"Dan ini pak, hubungi saya secepatnya. Ada hal mendesak yang harus saya lakukan sekarang." Kata Suga sambil menyodorkan kartu namanya.

"Baiklah, anda bisa pergi."

"Terima kasih banyak pak, saya permisi." Ucap Suga.

Beberapa menit setelah mobil mewah Suga melaju meninggalkan lokasi ramai yang dibuatnya, terlihat Mina dengan mata tertutup.

"Minaa," panggil Suga dengan lirih.

"Tidur? Secepat itu diaa.." Belum sempat Suga melanjutkan kalimatnya, dibangunkannya Mina.

Tangan Suga menepuk lembut pipi Mina berulang kali.

"Mina! Minaa!! Are you okay?"

Mina tak menanggapinya, tubuh Mina sangatlah dingin. Raut pucatnya tadi masih melekat di wajahnya.

"Apa yang harus kulakukan," ucap Suga bingung.

Tanpa berfikir panjang, Suga mempercepat jalan mobilnya. Beberapa menit setelah cukup jauh melaju, Suga menghentikan mobilnya di depan Rumah Sakit.

Suga turun dari mobil dengan menggendong kekasihnya itu.

"Bukankah itu anggota BTS? Siapa gadis itu?" Ucap seorang pasien lalu mengambil gambar mereka.

"Kumohon, jangan ambil foto kami." Ucap Suga menghampiri wanita tua itu.

"Kenapa?" Ucap wanita itu.

Tanpa jawaban Suga langsung melanjutkan jalannya menuju pintu Rumah Sakit.

"Tidak sopan sekali, dia pikir saya anak kecil." Ucap wanita tua yang memotretnya tadi, setelah melihat Suga pergi.

"Oh, tuan, ada yang bisa saya bantu?" Ucap salah seorang petugas Rumah Sakit kepada Suga.

"Dimana ayah?"

"Dia sedang ada rapat hari ini," Jawab petugas itu.

"Cepat hubungi ayah, katakan padanya aku disini." Ucap Suga.

"Tapi tuan.."

"Cepatlah! Kau tak lihat ada orang sekarat disini!" ucap Suga dengan lantangnya.

"Baiklah. Kau, tolong bawa gadis ini." Ucap petugas itu lalu menyuruh perawat untuk menangani Mina.

"Kau tunjukkan saja ruangannya, aku akan bawa dia kesana." ucap Suga.

"Oh, baiklah tuan. Silahkan kesini.." Ucap perawat menunjukkan ruang pemeriksaan.

"Disini ruangannya, tunggu sebentar tuan, saya akan panggilkan dokter untuk memeriksanya." Ucap perawat.

"Tidak, itu tidak perlu. Kau kembalilah." Ucap Suga menyuruh perawat itu kembali.

"Saya tidak bisa menghubunginya tuan. Bagaimana kalau kita panggilkan saja dokter lain kemari?" ucap petugas tadi.

"Kalau saya bisa menghubunginya-pun, Ayah anda tidak mungkin lagi menangani pasien. Tugas beliau saat ini hanyalah mengatur Rumah Sakit ini, bukan lagi dokter. Maaf tuan, saya bicara sejujurnya." lanjut petugas itu.

Suga terdiam sejenak,

Ahh, benar. Kenapa aku lupakan itu. Ayahku sekarang pemilik Gedung ini, dia tidak mungkin mau memeriksa Mina ataupun pasien lain lagi sekarang. Tapi bagaimana dengan Kami? setelah kejadian beberapa jam lalu, aku tidak akan bisa menutupinya lagi dari publik bahwa kami berpacaran.

'Tidak ada gunanya lagi menutupi, kalau nyatanya sudah terlihat'

Yaa, seperti itulah kalimat yang membisik dalam hatiku.

"Baiklah, kau panggilkan saja dokter kemari." Ucap Suga.

Kenapa juga aku bawa Mina kesini, aku tahu ini pasti terjadi, pikiranku benar-benar kacau, semenjak aku debut menjadi artis hingga sekarang, belum pernah aku bertatap muka dengan ayahku. Kami tidak saling berkomunikasi selama itu, dan sekarang aku kemari tanpa alasan jelas meminta dirinya untuk menemuiku.

...

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang