48) Cinta Pertamaku

146 13 0
                                    

Seorang lelaki tiba-tiba menghampiri keramaian yang telah ditinggalkan Mina itu, lalu ia menarik tangan wanita bermasker yang berdebat dengan Mina tadi.

"Ikut aku," perintah lelaki itu.

Di tempat sepi tidak jauh dari lokasi ramai tadi, lelaki itu menghentikan langkahnya dan langsung membuka masker wanita itu.

"Aku nggak nyangka banget, kamu bisa jahat kayak gini." Ucap lelaki itu.

"Apaan sih! Norak tau nggak. Kenapa narik-narik? Enggak usah sok jadi pahlawan."

Wanita itu tidak mempedulikan lelaki di hadapannya. Dia langsung pergi meninggalkan lelaki itu.

"Mau kemana?"

"Bukan urusan kamu. Lagian kamu nih siapa, berani ngelarang aku." Ucap wanita itu sambil berjalan.

"Lisa, ini aku Suga." Ungkap lelaki itu.

Tiba-tiba wanita itu terdiam. Dia mematung, tidak bergerak sedikitpun.

Dia balik badan dan berkata, "Kamu.."

"Iya ini aku." Ucap Suga.

"Ngapain kamu.."

"Apa yang udah kamu ceritain ke publik?" Sela lelaki itu, lalu mendekat kearahnya.

"Maksud kamu?"

"Kamu itu keterlaluan banget ya. Aku nggak nyangka kamu bisa jahat kayak gitu."

"Jahat apa lagi sih? Semuanya aja bilang aku jahat, aku emang jahat. Dan aku nggak bilang hal yang aneh ke publik, itu fakta."

"Tapi itu publik Lisa, kamu tahu kan apa yang akan terjadi nanti."

"Kok kamu jadi nyalahin aku? Bukannya si Mina ya, yang udah bocorin semuanya ke publik. Suga, kita nggak pernah ketemu sebelumnya, kita itu udah lama nggak nyapa satu sama lain. Dan sekarang kamu muncul di depanku, kamu cuma mau bilang itu? Kamu nyalahin aku? Kamu bilang aku jahat? Kamu yang jahat."

"Emang Mina udah ngakuin semuanya ke hadapan publik, aku tahu itu, dan yang dilakukannya itu benar. Beda dengan kamu. Kamu sadar nggak sih tadi, siapa yang kamu bentak di hadapan mereka tadi? Dia ibu kamu. Kamu tega bilang kayak gitu ke ibumu?"

"Udahlah aku capek. Sejak kapan kamu ngurusin kehidupan aku? Aku ngerti kok kamu sayang sama Mina. Aku tahu kamu belain dia. Tapi cara kamu muncul di hadapan aku tiba-tiba kayak gini, dan langsung ngatain aku jahat, itu nyakitin."

"Itu demi kebaikan kamu."

"Alah bangke! Enggak usah sok baik. Aku nggak akan luluh kamu baikin kayak gitu. Dan perasaan dulu kita nggak sedekat ini. Dulu juga, kamu mana pernah ikut campur urusanku. Terus sekarang apa?"

Lisa terlihat males berdebat dengan lelaki itu. Lisa langsung pergi meninggalkan Suga.

 Lisa langsung pergi meninggalkan Suga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nggak heran kamu belain dia. Bahkan Ibu juga belain dia. Kalau di sini ada Jungkook, dia juga pasti belain wanita itu. Semuanya aja memihak ke dia. Diakan wanita lemah, dia butuh belaan dari orang-orang di sekitarnya.

Sejahat apa sih aku? Sampai orang yang aku sayangi aja ngatain aku jahat.

Kamu ada di hadapan aku aja, aku masih nggak percaya. Apa lagi kamu bilang aku jahat, itu nyakitin banget. Aku nggak percaya kamu bisa bilang gitu ke aku.

Sekarang aku udah bisa nerima kok, kalau kamu emang pacaran sama Mina, dan kalian saling sayang. Gak perlu di tunjukin juga aku udah tahu. Bahkan semua orang udah tahu. Gimana nggak, kalian kan artis, dan jadi bahan perbincangan publik itu udah pasti.

Mina, wanita itu merebut semua orang yang aku sayang. Dia mencuri semuanya. Dia ambil ibu, dia renggut Jungkook, dia kuasai Suga lalu dia gapai cita-citaku lebih dulu. Itu semua buat aku benci. Aku nggak suka kamu, nggak suka sikapmu Mina.

Suga, kamu ini tahu nggak sih, aku itu sayang sama kamu. Aku nggak rela kamu jadi milik orang lain. Tapi aku juga nggak egois. Cinta itu nggak bisa dipaksain. Nggak akan berjalan kalo cuma sepihak. Daripada aku sakit hati, lebih baik aku relain.

Aku masih berjalan, menjauh dari lelaki yang pernah aku sayangi itu. Tapi dia terus mengikuti.

"Kamu mau kemana?" Ucap Suga.

"Nggak usah ngikutin aku. Lebih baik kamu cari saja Mina. Wanita itu ada disini juga. Dia pasti sangat butuh kehadiran kamu sekarang."

"Kamu mau kemana?" Ucapnya lagi.

Aku tidak menjawab.

"Lisa, kamu mau kemana sih?" Ucap Suga lagi, dan berhasil meraih tanganku.

"Aku itu mau cari Jungkook. Kamu tahukan apa yang terjadi? Aku khawatir sama ..." Belum selesai aku bicara, tiba-tiba Suga berlari ke arah wanita yang sedang menangis tersedu-sedu dalam ruangan itu.

"Suga.." aku memanggilnya pelan setelah dia pergi, tapi ya sudahlah.

"Mina, kamu baik-baik ajakan?" Ucap Suga padanya.

Aku ikut masuk ke ruangan itu.

"Jungkook, dia udah meninggal. Dia pergi ninggalin kita." Ucap Mina sambil menangis.

Badanku langsung lemas mendengar ungkapan Mina. Jungkook telah meninggal. Dia udah nggak ada. Dan mayat yang terbaring itu, dia Jungkook.

"Nggak mungkin Jungkook mati. Itu bukan mayatnya. Dia bukan Jungkook." Ucapku.

"Dia beneran Jungkook, Lisa." Ucap Mina.

Aku emang gak percaya ini, tapi aku juga lemah, badanku terasa sangat lemas tak berdaya. Bagaimanapun Jungkook adalah saudaraku. Sebenci apapun aku dengannya, dia tetap kakak aku.

Hatiku juga hancur melihat kalian di depanku. Kamu Mina, kamu berhasil buat aku sakit lebih parah.

Tadi Suga mengejar ku, dia terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu padaku. Tapi setelah dia melihatmu, dia langsung lupa aku. Dia udah nggak peduli lagi, karena ada yang lebih penting dihadapannya. Makasih Mina untuk sakitnya. Aku nggak marah kok. Aku ikhlas kalo dia lebih milih kamu. Karena kamu jauh lebih baik dari aku.

Aku-pun pergi meninggalkan ruangan itu.

...

For A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang