Suara deruman motor besar, masuk kedalam area sekolah, semua siswa-siswi langsung melihat kearah mereka yang baru saja masuk ke area sekolah. Keenam cowok tampan yang cukup terkenal di kalangan pemuda-pemudi, memarkirkan motor mereka masing-masing dengan sangat rapih. Mereka semua turun dari motor sport-nya. Keenam cowok itu sangat di kagumi oleh banyak cewek di luaran sana, terkenal akan kesolidaritas dan kebersamaannya. Mereka terlahir dari keluarga yang terpandang, mereka adalah. Rivan, Galih, Dior, Jefan, Fafian dan Fazan.
"Gila, ngga biasanya kita berangkat pagi begini." Celetuk Fazan
"Siapa yang berangkat pagi banget. Mata lo picek atau gimana, liat udah banyak orang begitu." Balas Jefan seraya menunjuk kearah murid yang berlalu lalang
"Maaf gua ngga liat mereka." Ucap Fazan terkekeh
"Bego dipelihara." gumam Fafian
"Gua denger, Fafian!" Seru Fazan
"Bacot lo! Ayo masuk, sbentar lagi upacara." Dior menarik tas Fazan
Rivan lebih dulu berjalan, sedangkan Galih hanya diam. Galih terkenal dengan cowok yang sangat diam dan hemat bicara. Keempat cowok langsung menyusul mengikuti Rivan dan Galih.
Sepanjang koridor menuju kelas XII IPA 1 yang berada diatas. Fazan selalu berceloteh tidak jelas, terkadang yang tertawa karna lelucon yang dibuat oleh Fazan. Saat mereka sudah sampai dikelas, tiga cewek langsung menghampiri keenam cowok tersebut. Cewek yang berambut panjang, bergelayut manja dilengan Rivan.
"Lepas! Gua mau upacara." Ucap Rivan datar
"Bareng ya, Van. Kan kita satu kelas." Balasnya
"Masih pagi, Sa." Ucap Fafian
"Pagi-pagi udah bergelayut aja, kaya monyet yang mau minta susu ke induknya." Cetus Dior
"Jahat banget lo, Dior." Fazan dan Jefan tertawa
Sesa yang merasa dipermalukan, langsung melepaskannya. Sesa dan dua temannya langsung berjalan keluar kelas lebih dulu. Galih hanya menggeleng kepala melihat sahabatnya seperti itu.
Upacara dimulai, semua berbaris rapih dan teratur. Rivan baris dibelakang karna dirinya tidak terlalu suka jika barisan depan. Fazan dan Jefan sesekali usil terhadap teman sekelas ceweknya, Rivan baris bersebelahan dengan Galih dan Dior. Rivan tak sengaja melihat kearah seorang cewek yang tengah berbicara dengan teman yang tampak tidak membawa topi.
"Gimana ini, Li ? Kalo gua nggak pake topi, bisa dihukum gua." Ucapnya cemas
"Emang lo taruh dimana, Lintang."
"Gua lupa nggak bawa topi, Lili." Balas Lintang
Lili mengalah dan menyodorkan topi miliknya kepada Lintang. Rivan sedikit mendengar percakapan mereka.
"Pake punya gua aja. Nggak papa ko." Ucap Lili tersenyum
"Tapi, Li-."
"Diem nanti pak Jono datang." Lili langsung menatap lurus kedepan.
Lili tahu jika murid yang tidak lengkap akan mendapat hukuman. Dirinya tidak masalah jika ia akan dihukum. Karena Lili sudah tiga kali melihat Lintang dihukum karena tidak lengkap saat hari senin.
Rivan melirik kebelakang, Pak Jono sedang mulai berkeliling untuk memeriksa murid. Rivan langsung berjalan kearah barisan XII IPA 3. Dan Rivan berbaris bersebelahan dengan Lili. Lili yang terkejut dengan datangnya Rivan langsung mendongkak dan menatap Rivan.
"Pakai punya gua, ngga ada penolakan." Ucap Rivan
"Siapa lo ?" Lili menoleh
Lintang yang berada didepan Lili langsung menoleh kebelakang dan terkejut saat melihat Rivan berada dalam barisan kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...