Hari berlalu, cewek dengan rambut terurai itu tengah bersantai di dalam kamarnya seraya membaca novel yang ada di tangannya. Lili tersenyum membaca novel itu, rasanya seperti nyata yang sedang ia alaminya saat ini menjalin hubungan dengan cowok populer yang terkenal dingin. Suara denger telfon mengalihkan pandangan Lili kearah kanan.
"Ada apa, Pa ?"
Lili langsung mematikan ponselnya. Lili langsung berlari keluar kamar dan menuju kearah kamar Linggar. Lili langsung masuk, ia melihat Linggar yang tengah memasukan bajunya kedalam koper.
"Linggar!" Panggil Lili
Linggar menoleh. Ia melihat adik kesayangannya, yang tengah menahan air matanya. Linggar menghela nafasnya, dan berjalan menghampiri Lili. Ia langsung memeluk tubuh Lili.
"Jangan nangis, adik kesayangan gua nggak boleh cengeng." Ucap Linggar lembut
"Lo jahat! Kenapa lo nggak bilang, kalo lo mau ke Italia buat urusin perusahaan papah yang ada disana." isak Lili mulai terdengar
"Maafin gua, Lili. Gua mau kasih tau lo, tapi gua liat lo lagi sibuk baca novel, gua mau ganggu lo. Gua pergi nggak akan lama, kalo urusan disana udah selesai, gua bakal langsung pulang." ucap Linggar seraya melepaskan pelukannya
"Gua nggak mau sendirian. Siapa yang bakal jagain gua, selama lo nggak ada." ucap Lili
Linggar tersenyum "Nggak boleh nangis, bakal ada orang yang nanti jagain lo selama gua pergi. Papa udah pilih orang itu buat jagain lo."
"Tapi lo janji nggak akan lama disana, sampai urusan disana selesai setelah itu lo pulang ?" tanya Lili
"I'm promise, Baby girl." Linggar mencium kening Lili dengan sayang
"Kapan lo berangkat ?"
"Malem ini, jam tujuh malam, gua mau mandi. Ditunggu diluar nanti bakal ada yang dateng, orang yang bakal jagain lo." ucap Linggar
Lili mengangguk, ia keluar dari kamar Linggar, namun sebelum Lili benar keluar. Lili melihat koper Linggar yang sudah beres. Lili membuka kembali koper milik Linggar, ia menggecek takut ada yang tertinggal namun semuanya udah lengkap.
Lili menghela nafas. Lili berjalan kearah ruang tamu, ia duduk disofa. Ia juga penasaran siapa orang yang akan menjaga dirinya nanti. Lili mengambil toples kaca berisi kue. Bel rumah berbunyi, Lili bangkit dari duduknya. Ia membuka pintu, namun terkejut saat melihat siapa yang ada dihadapannya.
"Kenapa diem ?"
"Rivan ?" gumam Lili
Rivan terkekeh "Siapa lagi kalo bukan gua."
Lili bingung untuk apa Rivan datang kerumahnya. Padahal baru saja Rivan bilang padanya jika cowok itu sibuk. Tak lama kemudian suara Linggar membuat Lili dan Rivan menoleh.
"Ternyata lo udah datang," Ucap Linggar, "Ajak masuk, Li." sambung Linggar
"Masuk." ucap Lili
Rivan dan Linggar duduk ruang tamu. Linggar juga sudah membawa kopernya keruang tamu. Lili masih menatap bingung kedatangan Rivan.
"Lo kesini mau anter Linggar kebandara ?" tanya Lili kepada Rivan
"Orang yang gua maksud buat jagain lo itu adalah, Rivan Eldaren. Papa udah percaya sama Rivan." ucap Linggar
Lili terkejut dengan ucapan Linggar, ia masih belum mengerti.
"Maksudnya apa ?"
"Jadi Rivan yang bakal jagain lo selama gua pergi. Papa minta tolong buat Rivan jagain lo, selama gua nggak ada. Jadi gua harap lo bisa jagain adik gua dengan baik yah." Sambung Linggar
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...