Part 05

24.4K 931 17
                                    

     Lili diam menunduk, karena ia tidak terlalu suka jika diperhatikan oleh banyak orang. Neka menoleh kearah Lili, ia mengerti jika sahabatnya sedang jadi pusat perhatian murid lain. Karena kejadian dimana Lili mendorong Rivan, Neka menepuk bahu Lili.

"Udah nggak papa, lupain jangan dipikirin." Ucap Neka menenangkan

Lili tersenyum "Nggak, gua nggak papa"

"Oh iya, Li. Nanti anggota dance kita diundang" Ucap Neka antusias

"Diundang ? Acara apa." Tanya Lili

"Diacara festival seni disekolah, SMA GEMILANG." Jawab Neka

"Kita diundang buat ikut ramein acaranya, Li. Acaranya minggu depan." Sambung Neka

Mereka berdua sampai dikelas. Lili menaruh tasnya, ia melihat kearah kursi Lintang. Ternyata Lintang belum datang, Lili menghela nafas.

"Iyaudah, nanti pulang sekolah kita latihan." Kata Lili

"Oke siap! Ayo, sebentar lagi upacara dimulai." Kata Neka

Lintang datang, ia tersenyum kepada kedua sahabatnya. Lintang langsung terfokus kepada lengan Lili yang diplester. Lintang menaikan sebelah alisnya, Lili yang tahu arah tatapan Lintang hanya diam.

•••••

Keenam cowok yang sejak tadi bolos upacara sekarang berada di rooftop sekolah. Tempat persembunyian mereka yang tidak pernah diketahui oleh guru lain, termasuk Pak Jono dan Bu Nita. Fazan sedang tidur, Fafian dan Dior asik bermain game, Galih duduk disebelah Rivan bersama Jefan.

"Woi!! Kemarin gimana acara bareng keluarga." Tanya Dior yang masih fokus pada ponselnya

"Kepo banget lo!" Jawab Fafian

"Kaya lo nggak pernah ngerasain gimana acara bareng keluarga." Jefan melempar kacang kepada Dior

"Sialan lo! Malah lempar gua kacang, tapi nggak papa." Dior mengambil kacang yang jatuh keseragamnya

"Jorok lo!" Ucap Galih

"Kaya lo nggak pernah jorok aja, Gal." Ucap Fazan

"Eh kebo. Tidur tinggal tidur aja, nggak usah ikutan ngomong." Ucap Fafian

"Bodoamat. Sumpahnya gua cape banget gila." Fazan masih memejamkan matanya

"Mati aja sono lo, Zan." Kata Jefan

"Jahat amat lo, Fan. Kalo gua mati nanti kalian kangen gua." Ucap Fazan percaya diri

"Uhhhh pede lo!" Ucap Fafian, Dior, Jefan, dan Galih

Rivan menggeleng kepalanya melihat tingkah para sahabatnya. Bagi Rivan mereka adalah keluarga keduanya, Rivan sadar orang tuanya sibuk, tapi ia tidak merasa kesepian karena hanya mereka yang membuat Rivan menjadi tidak kesepian.

"Van." Jefan menoleh kearah Rivan

"Hm." Sahut Rivan

"Gimana lo semalem sama Lili ?" Tanya Jefan

"Iya, Van. Semalem lo nanyain lagi tentang Hillar ke gua, Kenapa ?" Tanya Dior

"Lili." Ucap Rivan

"Ha!! LILI." Serempak mereka

"Kenapa sama Lili ?" Tanya Jefan

Rivan menceritakan kejadian semalam waktu didepan rumah Lili. Sahabatnya tercengang mendengarnya, tapi hanya Galih dan Jefan yang mengerti bagaimana rasa khawatir dimata Rivan.

"Gua rasa lo udah mulai suka sama Lili." Celetuk Fazan

"Jaga omongan lo. Nanti kena semprot lagi." Ucap Fafian

RIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang