Lili membuka matanya, ia meringis kesakitan di bagian lengan dan juga kakinya terasa masih sakit. Lili melihat kearah sofa, ternyata Lintang sedang tertidur disana. Didalam ruangan tidak ada Rivan dan juga anak yang lain hanya ada dirinya juga Lintang.
Tenggorokan Lili terasa sangat kering, ia menurunkan kakinya kelantai. Namun sayang, kakinya sangat sakit untuk berdiri. Sontak membuat Lili tidak seimbang dan terjatuh kelantai. Mendengar suara Lili, langsung membuat Lintang terbangun.
"Lili, lo ngapain duduk dilantai!" Lintang membantu Lili berdiri
"Maaf, Lin. Karna suara gua, lo jadi kebangun." ucap Lili
"Nggak papa, lo mau ngapain ?"
"Gua haus mau ambil minum, tapi kaki gua sakit nggak bisa berdiri."
"Lo duduk aja ya, biar gua ambil minumnya, kenapa lo nggak bangunin gua."
Lintang menyodorkan gelas kearah Lili. Lili langsung meminumnya.
"Gua nggak tega bangunin lo. Kalo boleh tau dimana Rivan sama yang lain ?" Tanya Lili
"Mereka ? Gua nggak tau, mereka bilang ada urusan sebentar."
"Kemana mereka, Lin ?"
"Udah, Li. Jangan dipikirin, nanti juga mereka balik. Sekarang lo tidur lagi ya, ini juga udah jam sembilan malem."
Lili menghela nafasnya, ia juga memikirkan dimana Rivan sekarang. Lintang menatap Lili yang tengah melamun.
"Lo mikirin apa ?" Tanya Lintang
"Gua mikirin Rivan."
"Udah, Li. Percaya sama gua, mereka bakal pulang."
Lili mengangguk. Lintang terus menatap Lili, ingin rasanya ia menanyakan tentang apa saja yang Lili alami selama menghilang dua hari itu. Namun niatnya ia urungkan karena Lintang takut Lili masih shock dengan apa yang sudah ia alami.
"Gua boleh tanya nggak ?" Tanya Lintang sangat pelan tapi bisa didengar Lili
"Boleh." ucap Lili
"Lo ngilang kemana selama dua hari ?"
Lili menghela nafasnya berat "G-gua."
Lintang memegang tangan Lili "Cerita sama gua. Siapa yang nyakitin lo sampe kaya gini, Li."
Lili diam sejenak.
"G-gua dibawa sama Hillar. Gua dikurung didalem kamernya."
"Hillar! Apa yang dia lakuin sama lo cerita, Lili." ucap Lintang mulai geram
Lili terus terisak dan menghela nafas kembali. Lili mulai menceritakan semua kejadian yang Lili alami selama dikurung oleh Hillar dirumah besarnya. Lintang yang mendengar itu langsung memeluk sahabatnya, ia tidak terima jika Lili disakiti oleh orang lain. Bahkan sampai membuat Lili terluka, Lintang hanya bisa menenangkan.
Pintu kamar terbuka oleh Rivan dan yang lain. Rivan melihat Lili terisak langsung menghampirinya dengan khawatir. Lintang langsung melepaskan pelukannya, Rivan langsung memeluk tubuh Lili yang bergetar.
"Gua disini, jangan nangis lagi ya." ucap Rivan pelan
"Gua keluar sama yang lain." ucap Lintang
Rivan mengangguk. Lintang dan yang berada diluar ruangan kamar Lili.
"Lili kenapa ?" Tanya Dior
"Kenapa Lili nangis kaya gitu." tanya Fafian
"Biarin Lintang yang cerita sendiri." Ucap Galih
![](https://img.wattpad.com/cover/164916507-288-k31475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Novela JuvenilMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...