Hari semakin berlalu dan terus berganti tanggal. Rivan mengerjapkan matanya saat sinar matahari pagi membuatnya terbangun, ia menoleh kearah jam dinding ternyata sudah jam 07:30. Rivan mengubah posisinya menjadi duduk, ia mengehela nafas pelan, memejamkan matanya sejenak dan ia langsung menoleh kearah meja yang berada disamping tempat tidurnya.
Diatas meja sudah ada susu yang biasa mamahnya siapkan untuk dirinya. Disana juga ada sebuah figuran kecil, dimana foto dirinya dengan Lili ketika mereka sedang berfoto disebuah taman kanak-kanak. Rivan ingat, ketika dirinya tengah asik duduk seraya memakan kentangnya, tiba-tiba Lili menarik lengannya hanya menyuruh Rivan untuk mendorong ayunannya.
FlashBackOn.
Rivan tengah asik memakan kentang gorengnya, dan sesekali Rivan menggeleng kepalanya melihat tingah laku Lili, yang sedang asik bermain dengan ayunannya sendiri. Lili menoleh kearah Rivan yang sedang duduk dibangku taman yang tidak terlalu jauh jaraknya.
Lili mendengus kesal, karna sejak tadi Lili memanggil nama Rivan namun tetap dihiraukan oleh cowok itu.
Lili beranjak dari ayunannya, dan menarik lengan Rivan. Sontak membuat Rivan terkejut, alhasil kentang yang berada ditangannya terjatuh."Lili!" Pekik Rivan
Lili menghentikan langkahnya, dan membalikan badannya menatap Rivan kesal. Rivan yang ditatap seperti itu oleh Lili langsung menangkup wajah Lili.
"Kesel ? Kenapa, kamu tau nggak kalo aku itu lagi laper. Dari tadi kita jalan-jalan, keliling-keliling taman kota, terus ketempat makan juga kita nggak sempet makan sampe harus dibungkus makannya!" Kata Rivan
"Dan kamu juga belum cape! Kamu nggak laper, kalo aku laper, sayang!" Sambung Rivan seraya mencubit pipi Lili
Lili diam, benar apa yang dikatakan Rivan. Sejak tadi mereka berdua berkeliling-keliling taman kota, bahkan Lili bisa melihat raut wajah Rivan yang mulai lelah. Saat mereka ditempat makan hanya memesannya saja, dan Lili meminta untuk dibungkus makannya.
"Maaf. Tapi aku mau kamu dorong ayunannya, Rivan!" Ketus Lili
"Nanti aja, kita makan dulu!"
"Pliss! Aku mau kamu dorong ayunannya, nanti abis itu kita ketempat makan lagi yah! Pliss!" Rengek Lili
Rivan menghela nafas, ia tidak bisa menolak saat Lili mulai merengek seperti itu. Entah sejak kapan ceweknya itu mulai manja, mungkin faktor sedang datang bulan.
FlashBackOff.
Rivan tersenyum saat mengingat kejadian ditaman itu, saat dimana Lili belum mengalami kebutaan, dan saat dimana semuanya sedang baik-baik saja dan bisa meluangkan waktu bersama-sama.
Tokk..tokk..tokk...
Rivan menoleh kearah pintu kamarnya, saat mendengar ketukan. Rivan beranjak dari tempat tidurnya untuk membuka pintu, ia melihat ada Bi Iyos didepannya.
"Pagi, Den! Maaf ganggu, itu diluar ada Den Elbert!" Ucap Bi Iyos
"El ? Yaudah Bi. Nanti Rivan kebawah yah!" Ucap Rivan
"Iya, Den. Yaudah Bibi permisi yah, Den!" Ucap Bi Iyos seraya pergi
Rivan melangkah kelantai bawah. Rivan mengerutkan dahinya saat sudah sampai dibawah, Rivan melihat sepupunya membawa cewek lain selain Nungki.
"Ngapain lo!"
Suara dingin nan serak milik Rivan, membuat sepupunya dan seorang cewek mendongak. Tiba-tiba seorang cewek langsung berlari kearah Rivan dan memeluknya. Rivan terkejut saat cewek itu memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...