Galih melangkah masuk kedalam kamar Rivan, pagi ini jam menunjukan pukul 06.00 pagi. Semalam Galih dan Dior mengginap dirumah Rivan. Fazan, Fafian dan Jefan pulang kerumah mereka masing-masing. Mereka bilang akan ada acara bersama keluarga mereka masing-masing. Dior sudah bangun, cowok itu sedang memakai sepatu, karena pagi ini Galih dan Dior ingin lari pagi.
Galih membuka pintu kamar Rivan dan melangkah masuk kedalam. Rivan masih berada dikasurnya dengan posisi yang sangat berantakan. Galih mengambil selimut yang terjatuh dilantai dan merapihkannya, Galih menarik kaki kanan Rivan untuk membangunkan Rivan.
"Bangun lo!! Ayo kita lari pagi." Teriak Galih
Rivan yang merasa terganggu dengan teriakan Galih langsung menutup kepalanya dengan bantal.
"Van! Bangun lo, ini hari minggu jangan tidur mulu." Teriak Galih kembali
Dior baru saja masuk kedalam kamar Rivan. Dior melihat Galih yang berusaha membangunkan Rivan yang tidak direspon oleh Rivan.
"Sini gua aja, Gal." Ucap Dior
1..2..3..
"WOI KEBAKARAN!! BANGUN VAN, KEBAKARAN!!!" Teriak Dior lebih kencang dari Galih
Sontak Rivan langsung bangun dan berlari panik.
"Dimana kebakaran!! Dimana, ayo keluar!" Panik Rivan
Dior dan Galih terbahak saat melihat Rivan berlari mutar-mutar kamarnya.
"Hahaha! Bangunkan lo." Tawa Dior
Rivan menatap tajam kearah Dior dan melempar Dior dengan bantal, Galih menggeleng kepala melihat itu.
"Bacot lo! Pagi-pagi udah buat gua panik aja!" Gerutu Rivan
"Abis lo susah banget dibangunin sama Galih!" Ucap Dior
"Kita tunggu dibawah. Kita lari pagi." Ucap Galih
Galih dan Dior keluar dari dalam kamar Rivan. Sedang Rivan berjalan kearah kamar mandi untuk cuci muka. Dan berganti pakaian training, berapa menit kemudia Rivan sudah ada dibawah bersama dua sahabatnya. Mereka menoleh kearah Rivan yang sudah siap.
"Ayolah, keburu siang" Ucap Dior
•••••
Dijalan, Lili tengah berlari pagi bersama Neka. Kebetulan rumah Lili dan Neka dekat hanya berjarak tiga rumah dari rumah Lili ke rumah Neka. Tapi jika dengan Lintang berbeda rumah mereka jauh dari rumah Lintang. Neka berhenti berlari, Lili menoleh kearah Neka.
"Kenaoa berhenti ?" Tanya Lili
"Bentar, Li. Gua udah cape tau." Jawab Neka seraya duduk ditrotoar taman komplek
"Iyauda lo tunggu sini, gua mau beli minum dulu." Lili menujuk kepenjual minuman
"Oke, gue tunggu disini." Kata Neka
Lili sampai dipenjual minuman. Ia membeli dua botol mineral.
"Pak, beli botol mineral dua." Ucap Lili
"Siap, Neng. Ko sendiri aja, biasa sama Linggar, Neng ?" Tanya penjual
"Iya, Pak. Bang Linggar, masih tidur." Lili terkekeh
Penjual minuman itu kenal dengan keluarga Lili. Karena setiap kali Lili lari pagi bersama Linggar atau orang tuanya, mereka akan berhenti ditaman komplek. Lili menyodorkan uang selembar biru kepada penjual.
"Kembalian ambil aja, Pak." Ucap Lili
Dior yang tengah fokus mencari penjual minuman tidak sengaja melihat cewek yang sangat familiar. Dior menepuk bahu Galih dan Rivan, kedua cowok itu menoleh kearah Dior. Bingung dengan Dior.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...