Part 14

13.6K 576 13
                                    

    Mobil sport berwarna hitam terparkir rapih, Lili baru saja keluar dari dalam mobil milik Rivan. Semalam Rivan tidur dirumahnya, cowok itu tidur dikamar tamu. Rivan keluar seraya membawa paperbag berwarna putih, Lili melirik entah darimana paperbag yang Rivan bawa itu.

"Sushi, jus strawberry, jangan lupa di makan." Rivan mengelus rambut Lili

"Gua ngga tau lo buat sarapan begini. Tapi makasih, Rivan." ucap Rivan

"Kembali kasih, Sayang." balas Rivan

"Aduh, masih pagi udah mersaan aja." ucap Fafian

"Lo mauan aja, Li. Berangkat sama ketua, lo diapain didalem mobil." celetuk Fazan

"Tanggungjawab lo kalau sampai Lili kenapa-kenapa."  ucap Dior tertawa

"Gua siap tanggungjawab." balas Rivan

Lili hanya diam melihat mereka. Tiba-tiba saja, Sesa, Angel dan Neka datang. Sesa langsung bergelayut manja dilengan Rivan. Sontak membuat Lili yang berada disamping Rivan langsung disingkirkan oleh Sesa dengan kasar.

"Lo nggak liat apa, disamping Rivan ada Lili." ucap Jefan

"Gua ngga liat." ucap Sesa seraya melirik Lili sinis

"Lepas!" Ucap Rivan dingin

"Gimana rasanya, ketemu sama temen yang udah pernah khianat lo" sindir Galih untuk Neka

Neka yang merasa tersindir langsung menunduk. Lili dan yang lain tahu, Galih sedang menyindir siapa.

"Gua cukup diem, ketawain aja." balas Fafian

Semua langsung tertawa, kecuali Sesa, Neka dan Angel. Lili hanya tertawa kecil pasalnya melihat senyum konyol Fafian. Neka menatap sinis kearah Lili.

"Gua ke kelas." Ucap Lili

Sebenarnya Lili, malas saat melihat Sesa yang tengah bergelayut manja. Lili sudah melangkah jauh, Rivan langsung menghempaskan tangan Sesa dari lengannya. Rivan berlari mengejar Lili, Sesa berdecak kesal.

"Gua anter."

"Lepas!! Gua bisa jalan sendiri." ucap Lili

"Maaf, udah bikin suasana hati lo jadi buruk pagi ini." ucap Rivan

Lili menoleh, "Gua ngga suka."

"Ngga suka apa ?"

"Gua ngga suka lo disentuh sama cewek lain, terutama Sesa." balas Lili

Senyuman miring terlihat jelas di wajah Rivan, cowok itu mendorong pelan tubuh Lili kedinding koridor. Kedua lengan Rivan mengunci tubuh cewek itu.

"Rivan, lo mau ngapain!"

"Lo cemburu ?" tanya Rivan

Lili menghela nafas, "Kalo gua ngga cemburu sama lo, ngga akan gua bilang begitu."

Cup! Mata Lili membulat saat, tubuhnya kaku. Tidak, Rivan tidak izin untuk mencium bibirnya. Jantung Lili kembali berdebar kencang.

"Lo tenang aja, hanya lo yang selalu buat gua jatuh cinta." ucap Rivan

•••••

Lintang sejak tadi membujuk Lili agar ikut kekantin. Namun Lili ingin berada dikelas, bel istirahat sudah berbunyi. Lintang berkali-kali bertanya,  namun Lili tetap diam. Bahkan saat jam pelajaran Fisika pun Lili tidak fokus.

"Kali gitu gua kekantin duluan." ucap Lintang

Lili hanya mengangguk. Lintang sudah keluar dari dalam kelas, Lili berdecak kesal entah kenapa mood hari ini sangat hancur, ditambah lagi Lili sedang haid hari pertama.

RIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang