Bulan berganti, haripun berlalu dengan cepat. Semuanya sudah berjalan dengan baik, semenjak kepulangan Rivan kembali. Semua sudah membaik, bahkan mamah Rivan sudah menyetujui hubungan Rivan dengan Lili. Bahkan hubungan mereka juga sudah kembali bersatu.
Seorang wanita paruh baya berjalan masuk kedalam kamar putranya. Ia tersenyum saat melihat anaknya sudah rapih. Rivan menoleh saat melihat mamahnya masuk kedalam kamarnya, seraya membawakan segelas susu.
"Pagi sayang. Udah rapih aja, pasti mau ketemu Lili yah" ucap Leni seraya menyodorkan susu kepada Rivan
"Hm. Iya Ma, aku mau kerumah Lili. Aku mau ngajak dia keluar" Rivan meminum susunya
"Yaudah hati-hati yah. Titip salam buat Lili juga keluarganya. Mamah sama papah juga mau pergi"
"Pergi kemana Ma ?"
"Keacara pembukaan resto baru punya temen papah kamu"
"Oh gitu. Yaudah, Rivan pamit yah Ma" Rivan bersalaman dengan Leni
"Hati-hati yah" ucap Leni seraya memeluk Rivan
Rivan mengangguk. Ia berjalan keluar dari dalam kamarnya. Rivan melihat bi Iyos sedang memindahkan sebuah kotak
"Sini, Bi. Biar Rivan yang angkat, emang ini apaan ?" Tanya Rivan seraya mengambil kotak yang berada ditangan bi Iyos
"Oh itu punya Tuan, Den. Bibi juga nggak tau isinya apaan" balas bi Iyos
"Papah kemana emang, Bi ?"
"Tuan lagi mandi, soalnya abis fitnes. Den Rivan mau kemana udah rapih gitu"
Rivan tersenyum "Mau kerumah Lili, Bi"
"Iyaudah, Den. Sana pergi aja, sini biar bibi aja nggak papa" bi Iyos mengambil kembali kotak yang dibawa Rivan
"Yaudah, Bi. Rivan pergi dulu yah" ucap Rivan seraya bersalaman kepada bi Iyos
☣☣☣☣☣
Lili bangun dari tidurnya, ia langsung melihat kearah jam dinding ternyata sudah pukul 08.20. Sontak Lili langsung berlari kearah kamar mandi, karna ia lupa jika hari ini ada janji bersama Rivan akan keluar.
Mobil sport berwarna merah milik Rivan masuk kedalam area rumah Lili. Rivan sengaja memakai mobil, karena ia tidak mau Lili kepanasan nantinya. Cuaca hari ini sangat terang, dan damai. Toh motornya juga sedang berada dibengkel sedang diservis.
Rivan melangkah keluar dari dalam mobilnya. Ia melihat pembantu Lili sedang menyirami tamanan didepan. Rivan tersenyum kepada bi Aa pembantu rumah Lili. Bi Aa tersenyum kepada Rivan, ia sudah tahu jika Rivan kemari pasti akan bertemu dengan Lili.
"Yaampun den Rivan udah dateng aja. Padahal non Lili belum bangun loh setau bibi" ucap bi Aa
Rivan menggeleng kepala sudah menebak pasti Lili masih asik didalem mimpinya. Karna bagi Lili waktu libur adalah waktu untuk tidur sepuasnya.
"Yaudah den Rivan masuk aja kedalem." Ucap bi Aa
"Yaudah, Bi. Rivan masuk yah"
Bi Aa mengangguk. Rivan melangkah masuk kedalam rumah Lili. Ia melihat dalam rumah Lili karna sepi, yah jelas sepi karna orang tuanya sudah kembali pulang. Sedangkan Linggar, harus menjalani tugasnya untuk mengurus perusahaan milik Erlan papahnya.
Lili yang sudah memakai baju, kini sudah duduk dihadapn meja rias. Ia berdecak kesal, pasalnya rambutnya basah dan butuh waktu sedikit lama untuk mengeringkannya. Rivan yang sudah berada diambang pintu kamar Lili, tersenyum ia berjalan dan mengambil headayer.

KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...