Galih, Fazan, Fafian, Jefan dan Dior berada dirumah Rivan malam ini. Mereka biasa berkumpul dirumah Rivan hanya berenam saja. Malam ini Rivan tidak ingin keluar rumah, karena Rivan tidak keluar. Kelima cowok itu lebih milih untuk main dirumah Rivan. Fafian dan Fazan asik bermain PS milik Rivan, mereka sedang berkumpul diruang tengah.
"Van, lo nggak temenin, Lili ? Bang Linggar, belum balik." Tanya Dior seraya membawa komik
"Iya, apa lo lupa ?" Kata Galih
"Gua cabut!" Rivan melangkah pergi
Namun sebelum itu, Rivan menoleh kearah sahabatnya kembali.
"Gua minta tolong cari tau tentang Hillar." Pesan Rivan
"Oke siap!!" Ucap mereka
Rivan menyalakan motornya menuju kerumah Lili. Malam ini cuaca terang bulan, hawa cukup dingin. Jarak antara komplek rumah Rivan dengan rumah Lili cukup jauh. Disepanjang jalan toko-toko belum tutup, jam menujukan pukul tujuh malam.
Setelah beberapa menit. Motor Rivan sampai didepan rumah berwarna putih, ia turun dari motornya, lalu memencet bel yang berada didekat gerbang. Rivan mengambil ponselnya, namun ia lupa bahwa ia tidak mempunyai kontak Lili. Rivan menunggu diluar, Lili yang berada didalam rumah mendengar suara bel.
"Siapa ?" Gumam Lili
Lili melangkah kearah jendela, ia melihat ada Rivan yang berada di depan rumahnya. Lili menggunakan piyama berwarna hitam, ia melangkah keluar rumah menuju pintu gerbang. Lili menatap diam Rivan yang tiba-tiba sudah ada di depan rumahnya.
Rivan melambai-lambai tangannya kearah wajah Lili,
"Lo mikirin apa ?"
"Ngga papa, lo ada apa kesini ?" Lili menatap bingung
"Amanah dari Linggar, buat jagain lo." Ucap Rivan
"Ngga perlu di jagain, gue bisa jaga diri." balas Lili
"Ck! Ikut gue, ayo."
"Kemana ? Besok masih sekolah." Ucap Lili
"Udah ikut aja." Ucap Rivan
"Ngeselin, sebentar gua ganti baju dulu."
"Ngga usah, begini juga udah cantik, ambil jaket aja."
"Modus lo!" balas Lili
"Lo emang beneran cantik." ucap Rivan
"Sesuka lo ngomong aja. Gue mau ambil jaket dulu."
Lili masuk kembali kedalam rumahnya untuk mengambil jaketnya. Rivan tersenyum lebar saat sadar wajah Lili merona saat dirinya memuji kecantikan Lili. Tidak lama kemudian Lili keluar, jaket berwarna hitam sudah terpasang di tubuhnya.
"Ngapain lo, liatin gua!" Sinis Lili
"Ayo." Ucap Rivan
Lili tersenyum saat melihat indahnya kota dimalam hari, Rivan bisa melihat senyum Lili dari kaca spion motor. Lili melihat ada sebuah pasar malam yang sangat ramai, ia menepuk bahu Rivan.
"Rivan!" Ucap Lili
"Kenapa ?" Sahut Rivan
"Gua mau kesana boleh ?. Gua mau coba ke pasar malam itu gimana." Lili menunjuk kearah pasar malam
Rivan mengangguk, lau memarkirkan motornya ditempat parkir yang sudah ada. Saat Lili ingin berlari masuk kesana, Rivan menahan lengan Lili
"Kenapa ? Gua mau kesana." ucap Lili
"Sama gua, jangan sendiri." balas Rivan
Lili bergumam tidak jelas. Tapi ia tidak menolak saat Rivan menggandeng tangannya. Lili tersenyum senang saat melihat berbagai macam aneka makanan, pernak-pernik juga yang lain, Lili melihat penjual kembang gula.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...