Pagi ini Lili berangkat terlambat. Bahkan saat ia sudah sampai disekolah, gerbang sudah tertutup. Lili bingung ia harus bagaimana, jika ia lewat belakang sekolah maka resikonya ia harus naik tembok. Bukannya Lili tidak bisa memanjat tembok, hanya saja ia memakai rok.
"Gua harus gimana." gumam Lili
"Kenapa telat ?"
Suara familiar membuat Lili menoleh kebelakangnya. Sontak Lili terkejut saat mendapati Rivan yang berada diluar area sekolah juga. Rivan tersenyum menatap Lili terkejut, Lili langsung membuang muka kearah lain.
"Nggak jawab." Ucap Rivan
"Suka banget dateng tiba-tiba." kata Lili
"Gua juga nggak tau. Tapi gua suka aja kalo dateng tiba-tiba, dihadapan lo."
"Modus."
"Ayok ikut gua." Rivan menarik tangan Lili lalu membawa Lili menuju ke motor Rivan
Rivan melajukan motornya. Lili yang berada dibelakang diam, ia tidak tahu Rivan ingin membawanya kemana. Rivan melihat kearah spion, melihat sekilas wajah cantik Lili.
"Mau kemana ?" Seru Lili
"Ke sekre!!"
Beberapa menit kemudian. Motor Rivan disampai disekre tempat tongkrongannya. Lili turun dari motor Rivan. Lili melihat ada beberapa motor yang terparkir bersebelahan dengan motor Rivan.
"Ayo." Rivan menarik Lili masuk
Lili melihat ada Galih, Fafian, Jefan, Dino, dan Kiki. Lili mengerutkan dahinya, ia menatap mereka seolah ada yang kurang dari mereka.
"Duduk, jangan berdiri mulu." ucap Jefan
"Hmm." jawab Lili
"Fazan sama Dior, kemana ? Mereka ngga ada." Tanya Lili
"Mereka berdua lagi ada urusan sama keluarganya, Li." kata Fafian
"Lo bawa Lili bolos sekolah kesini ?" Tanya Galih
"Kenapa lo bisa sama Rivan, Li." ucap Jefan
"Lo ngajak ngga bener Lili, Van." ucap Fafian
"Kasian anak orang yang cantik ini masa lo ajak bolos." ucap Dino
"Nanti abangnya tau gimana." kata Kiki
"Gua nggak ngajak bolos, dia telat masuk sekolah, iyaudah dari pada dihukum gua bawa sini." ucap Rivan santai
Lili diam, seraya menatap Rivan kesal. Rivan yang ditatap oleh Lili seperti itu hanya diam saja, dalam hati ia tersenyum saat melihat raut wajah Lili yang kesal.
"Kenapa lo mau ?" tanya Fafian
"Gua nggak tau, kalo Rivan bawa gua kesini. Gua pikir itu cowok bakal ngajak gua masuk lewat belakang. Dan lo semua kenapa ada disini ?" Kata Lili
"Lo pasti paham, Li." ucap Jefan
Lili mengangguk. Lili melirik kearah Rivan yang sedang memperhatikan dirinya. Sontak membuat Lili jadi salah tingkah.
Rivan kenapa liatin gua mulu, jantung gua berdebar sialan. Batin Lili
"Udah jangan batin mulu. Lo makan apa ?" Ucap Rivan
"Lo sama cewek lo sendiri gitu amat. Nggak ada lembut-lembutnya." celetuk Kiki
"Lili bukan lagi pacar Rivan, udah jadi mantan." bisik Dino yang masih didengar oleh Lili dan yang lain.
Lili hanya mendengar itu, entah kenapa rasanya aneh. Lili menatap Rivan sekilas, sebenarnya ia masih berharap kepada Rivan. Hanya saja ia berpikir bahwa Rivan sudah tidak mengharapkan ia kembali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...