Part 30

11.2K 452 7
                                    

   Rivan berjalan menuju kearah ruang rawat Lili. Semenjak Lili pingsan saat itu, Lili perlu dirawat karena kondisinya yang sempat drop karena kelelahan.

Dayna langsung mencekal tangan Rivan, ia sudah geram dengan Rivan yang mengabaikannya. Rivan menatap Dayna tajam karena sejak tadi Dayna selalu mengikutinya.

"Mau lo apa!!" Ucap Rivan datar

"Seharusnya gua tanya, mau lo apasih ? Kenapa lo masih peduli sama cewek itu, Rivan!!" Kata Dayna

"Terus apa masalahnya sama lo"

"Masalah!! Karena gua cemburu, apa lo nggak sadar kalo gua itu suka sama lo, sayang sama lo!!!" Ucap Dayna lirih

"Buang semua apa yang lo rasain ke gua!!" Rivan langsung meninggalkan Dayna

Dayna menatap punggung Rivan, ia tidak bisa membuang perasaan kepada Rivan begitu saja.

"Liat aja!! Gua bakal bisa dapetin lo, Rivan!!" Gumam Dayna

Rivan membuka pintu ruangan Lili. Ia melihat Lili yang tengah membaca buku, senyum Rivan menggembang saat melihat Lili. Semenjak Lili pingsan dan sakit, Rivan selalu berada didekat Lili. Walau Lili tidak pernah tahu jika Rivan selalu menjaganya saat Lili tertidur.

"Hai!!" Sapa Rivan seraya berjalan mendekati Lili

Lili menoleh kearah Rivan, ia hanya diam entah apa yang ia rasakan saat melihat Rivan berada dihadapannya.

"Rivan!!"

"Yah, gimana keadaan lo udah baikan ?" tanya Rivan

Lili membuang muka kearah lain, ia enggan untuk melihat Rivan. Sebenarnya ia sangat rindu terhadap Rivan, namun ia sadar jika dirinya bukan siapa-siapa Rivan lagi.

Rivan menatap Lili yang membuang muka kearah lain, ia tahu jika Lili tidak mau melihat wajahnya. Rivan menghela nafasnya, ia menaruh bunga diatas paha Lili.

"Bunganya cantik, sama kaya lo selalu cantik. Gua tau ko lo nggak mau liat gua, bahkan mungkin lo udah muak liat gua. Gua kesini cuma mau liat keadaan lo, dan maaf kalo gua pernah salah sama lo." Kata Rivan pelan

Rivan menarik Lili dalam dekapannya, Lili terkejut saat Rivan memeluknya. Ingin rasanya Lili membalas pelukan Rivan, tapi ia sangat gengsi.

"Biarin gua buat peluk selama 5 menit aja, gua mau bilang sama lo. Kalo gua kangen lo' ucap Rivan pelan

Iya, Van. Gua juga kangen lo, gua berharap waktu saat ini bisa berhenti. Biar gua bisa kaya gini terus sama lo. Batin Lili

Tanpa sadar air mata Lili terjatuh, Lili terisak dalam diam didalam dekapan Rivan. Rivan melepaskan pelukannya dan, menatap Lili tersenyum.

"Jangan nangis, gua nggak suka liat lo nangis. Jangan buat khawatir terus yah, lo harus sembuh yah. Iyaudah lo istirahat, gua mau balik" ucap Rivan seraya melangkah mundur

Saat Rivan ingin melangkah keluar dari ruangan. Lili berlari mengejar Rivan dan memeluknya dari belakang.

"Van!! Pliss jangan tinggalin gua, gua kangen juga sama lo. Jujur gua butuh lo saat ini dan terusnya, gua nggak pernah muak liat lo. Gua kangen" isak Lili

Rivan tersenyum "Gua nggak ninggalin lo, gua selalu ada dideket lo tanpa lo sadar."

Rivan membalikan tubuhnya. Rivan menatapa Lili, yang sembab karena air matanya. Lili menatap Rivan, Rivan menangkup wajah Lili.

"Gua nggak pergi atau ninggalin lo, gua ada disini. Gua bakal selalu ada buat lo" ucap Rivan

Lili menangis sejadinya, ia memeluk tubuh Rivan kembali rasanya ia tidak rela jika Rivan pergi. Rivan yang diam, ia paham dengan apa yang Lili rasakan saat ini.

RIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang