Rivan dan kelima sahabatnya baru saja sampai sekolah. Sebenarnya bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, hanya saja saat mereka sudah sampai ternyata gerbang sekolah sudah di tutup. Melihat gerbang sekolah sudah tertutup, keenam remeja itu menatap kearah Rivan yang hanya diam saja.
"Ketua, lewat mana ini , depan ada Pak Gendut sama Bu Nita." Ucap Fazan
Didepan koridor arah lantai dua sedang ada Pak Alif (Gendut) dengan Bu Nita. Mereka sedang berkeliling seperti biasa rutinitas pagi, tapi biasanya hanya Pak Gendut dan Pak Jono yang berkeliling.
"Gudang belakang aja gimana." Ucap Dior
"Bener, lewat belakang aja." Ucap Galih setuju
"Oke, daripada kita dihukum." Ucap Rivan
Keenam cowok berlari kearah gudang belakang sekolah. Gudang penyimpanan kursi serta meja dan barang yang sudah tidak terpakai. Selain rooftop, gudang belakang sekolah juga adalah tempat untuk mereka bolos jam pelajaran, namun sialnya mereka ketahuan oleh Pak Jono.
"KALIAN!!! JANGAN KABUR!!" Teriak Pak Jono
"Mati kita!!" gumam Jefan
"Nggak usah kabur, kita udah ketauan." Ucap Rivan
Pak Jono berjalan menghampiri mereka seraya membawa buku yang berada ditangannya. Mungkin saja Pak Jono ingin mengajar dikelas tetapi malah melihat mereka. Keenam cowok hanya diam seolah tidak ada Pak Jono dihadapannya.
"Kalian lagi dan lagi! Saya cape harus hukuman kalian lag, kalian itu nggak ada kapoknya terlambat, bolos, buat onar." Celoteh Pak Jono
"Kalo kita nggak buat masalah. Guru bk nggak akan ada tugas, Pak." Ucap Rivan santai
Kelima cowok menoleh kearah Rivan. Mereka melotot karena Rivan berani mengucapkan seperti itu, Pak Jono menggeleng kepala.
"Rivan! Kamu itu, saya tidak ingin berdebat dengan kalian. Kalian semua saya hukum berdiri dilapangan sekolah, sampai jam pelajaran pertama selesai." ucap Pak Jono
"Pak, nggak bisa gitu dong. Kita itu udah masuk kesini, kita nggak terlambat, cuma kita males aja masuk kelas." Kata Dior santai
"Bener kita males aja masuk kelas." Ucap Fafian
"Bener, Pak. Kita itu nggak terlambat, cuma males aja. Jadi kita mau bolos jam pelajaran aja." Ucap Fazan
"Saya tidak mau mendengar alasan kalian! Cepat kelapangan." Ucap Pak Jono
Mereka hanya menurut dan berjalan kearah lapangan. Mereka sudah berada dilapangan, saat itu juga Pak Jono Melihat Lili yang baru saja keluar dari ruangan guru. Pak Jono melirik jam tangannya, seharusnya ia masuk ke kelas XI untuk mengajar pelajaran.
"Lili." Panggil Pak Jono
Lili menoleh kearah Pak Jono, lalu menghampirinya kelapangan. Keenam cowok menatap kearah Lili yang datang, Lili yang merasa ditatap hanya diam seakan tidak melihat mereka.
"Iya, Pak. Ada apa ?" Tanya Lili
"Saya minta tolong ke kamu. Untuk mengawasi mereka, saya ada jam kelas." Ucap Pak Jono
"Tapi, Pak. Saya sedang ada pelajaran Pak Alif." Ucap Lili
"Tenang saja nanti saya izinkan kamu. Saya pergi dulu." Pak Jono melangkah pergi
Lili melirik kearah Rivan, ia merasa Rivan sejak tadi memperhatikannya. Lalu Lili lebih milih duduk dibangku lapangan, seraya membuka buku Biologi. Jefan menyenggol lengan Rivan.
"Liat noh, si Lili. Rajin yah" Ucap Jefan
"Iya tuh cewek rajin walau lagi suruh buat ngawasi kita. Tapi tetep aja sempet buat buka buku." Kata Fafian
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Novela JuvenilMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...