Hari berganti, Rivan terbangun dari tidurnya, ia melirik kearah jam dinding ternyata pukul jam delapan pagi. Ia menghembuskan nafasnya, dan berjalan kearah kamar mandi melakukan kegiatan dihari liburnya. Diluar latar rumah Rivan, kelima motor sport sudah terparkir rapih. Fazan, Fafian, Jefan, Dior dan Galih. Baru saja sampai, mereka turun dari motor mereka. Bi Iyos yang sedang menyiram tanaman tersenyum melihat kedatangan mereka. Setiap hari libur, mereka selalu berkumpul di rumah Rivan, mereka juga tersenyum ramah kearah Bi Iyos.
"Pagi, Bi Iyos, lagi nyiram tanaman." sapa Fazan
Bi Iyos tersenyum "Iya, Aden."
"Rivan ada, Bi ?" Tanya Galih
"Ada, masuk aja mungkin masih tidur anaknya." ucap Bi Iyos
"Kita masuk kedalam, Bi." ucap Fafian
Bi Iyos mengangguk. Tidak heran lagi jika dihari libur kelima remaja itu datang kerumah Rivan. Hanya sekedar untuk kumpul atau mengginap saja.
Rivan keluar dari dalam kamar mandi menggunakan handuk yang menutupi bawahnya. Lalu ia menggosokan rambutnya dengan tangan, berjalan menuju lemari mencari pakaian.
"Paketu, bangun udah siang ini." Faza menggetuk pintu kamar Rivan dengan keras.
"Ck! Udah dateng aja mereka." gumam Rivan
"Van bangun lo! Jangan molor mulu." seru Dior
"Fan, daripada nunggu Rivan, mending kita ke dapur." Ajak Fafian
"Ayo." Jefan dan Fafian meninggal ketiga temannya.
"Eh curut lo berdua mau kemana!" teriak Fazan
"Dapur mereka." kata Galih yang asik dengan ponselnya
"Settdah!! Paketu lo lama amat buka pintu. Iyaudah gua kedapur." seru Fazan kembali
"Dari tadi teriak mulu, pecah lama-lama telingga gua." Dior menepak mulut Fazan
Fazan menggaduh "Anjing sakit!!"
Tak lama Rivan membuka pintunya. Rivan memutar bola matanya saat melihat ada Fazan, Dior dan Galih saja. Ia mengerutkan dahinya mencari Fafian dan Jefan.
"Mana Fafian, Jefan ?" tanya Rivan
"Dapur, biasa cari makan." kata Galih
"Gua laper, Bi Iyos hari ini masak apa." ucap Dior
"Yang punya rumah siapa yang ngajak siapa!" Gerutu Rivan
"Biasa juga gitu nggak usah ngedumel." Fazan menepuk bahu Rivan
Rivan, Galih, Dior dan Fazan. Sampai diruang makan ternyata Fafian dan Jefan sudah makan lebih dulu. Jefan memberi senyuman lebarnya sedangkan Fafian masih tetap fokus pada makanannya. Fazan melempar anggur kepada Jefan dan Fafian.
"Jahat lo!! Nggak ngajak gua, liat lo yang punya rumah tadi ngomong." dumel Fazan
"Biasa juga gitu." kata Fafian
"Brisik lo!! Udah sana makan." kata Rivan seraya duduk disebelah Galih
"Van." pekik Galih
"Hmm."
"Dino bilang di grup. Katanya club kita diajak touring bareng anak trail, gimana lo setuju nggak." kata Galih
"Gua setuju, tapi nggak tau kata yang lain." Rivan melirik kearah temen yang lain
"Gimana semuanya." ucap Galih
"Berangkat gua." ucap Jefan
"Gas." ucap Fazan dan Fafian
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...