Acara Festival Seni di SMA Gemilang telah dimulai. Lili dan yang lain tengah mempersiapkan semua sebelum mereka berangkat ke SMA Gemilang. Lili keluar dari dalam ruangan dance menuju koperasi, ia lupa membawa botol minumannya.
Namun saat ia ingin kearah koperasi, Lili melihat keenam cowok yang tengah berjalan kearahnya. Tatapan Lili tertuju kearah Rivan yang tengah membawa paperbag putih yang berisi minum dan cemilan.
"Mau kemana ?" tanya Rivan
"Astaga, cantik kebangetan lo, Lili!" celetuk Fazan
Rivan melirik Fazan tajam, Fafian menoyor kepala Fazan.
"Bisa ngga lo jangan main jitak kepala gua, lama-lama gua amnesia nanti." gerutu Fazan
"Liat ketua." Fafian menujuk kearah Rivan
Fazan ternyum "Maaf, Van. Habisnya Lili beneran cantik banget."
Lili masih diam menatap mereka. Rivan menoleh kearah Lili kembali, ia melihat pakaian dance Lili sedikit terbuka. Sebenarnya Rivan tidak suka melihat Lili menggunakan pakaian yang sedikit terbuka dibagian bahunya.
"Lintang mana, Li ?" tanya Jefan
Dior menoleh kearah Jefan "Ngapain lo cari sepupu gua."
"Santai kali, gua cuma mau kasih ini doang." Jefan mengangkat kotak makanan
"Sejak kapan lo bawa kotak makan." kata Galih
"Sejak sekarang lah." Balas Jefan tersenyum
"Lintang ada di ruangan, lo kesana aja." ucap Lili
"Gua, duluan." Jefan melangkah pergi
"Woii, Fan. Tunggu gua napa, gua ikut." Teriak Fafian seraya berlari
"Van, kita duluan. Nanti lo susul kesana, oke!" kata Dior
"Gua juga." Galih menepuk bahu Rivan
Rivan mengangguk, Lili melangkahkan kakinya kembali menuju koperasi. Namun lengannya ditahan oleh Rivan, Lili menoleh kearah Rivan.
"Kenapa ?" tanya Lili
"Mau kemana gua tanya." ucap Rivan
"Gua mau beli minum, gua lupa bawa botol minum." ucap Lili
"Gua bawa minum sama cemilan."
"Dari siapa." tanya Lili
"Lo berharap dari siapa." ucap Rivan
"Berharap dari Yovan." ucap Lili
Mendengar itu, Rivan menghela nafas. Ia melepaskan jaket berwarna hitamnya, Lili yang melihat Rivan memasangkan jaket untuk menutup tubuh menatap bingung.
"Gua ngga suka cowok lain liat lekuk tubuh lo." bisik Rivan
Lili diam tidak menjawab, beberapa menit kemudian ia mengeluarkan suara.
"Rivan." ucap Lili pelan
"Hmm."
"Lo ngga datang nanti ?"tanya Lili
"Emang lo tampil jam berapa."
"Kita tampil jam 10, acaranya sampai sore." kata Lili
"Gua ada urusan lain, ngga bisa datang." balas Rivan
"Lo ada urusan lain ?"
"Ada hal yang harus gua urus nanti." kata Rivan
Mereka sampai didepan ruang dance. Lili menatap wajah Rivan yang tampak dingin dan tenang. Ia menghela nafas, lalu membuang muka kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...