Part 41

9.6K 401 9
                                    

   Lili berjalan masuk kedalam rumah Rivan bersama Leni mamah Rivan. Mereka berdua baru saja pulang dari supermarket untuk membeli kebutuhan bulanan, dan membeli bahan masakan. Rivan yang mendengar ada suara seseorang langsung berlari kearah ruang utama, dan ternyata benar jika Lili dan mamahnya sudah pulang.

"Oke sekarang Lili sama Rivan, Ma. Mama juga udah ditunggu Papa diruang kerjanya" ucap Rivan seraya menarik Lili

"Dasar kamu ini. Mama baru sebentar bareng Lili udah kamu rebut lagi. Lagian juga Papa kamu kan lagi sibuk" ucap Leni

Rivan mendengus kesal, kedua orang tuanya itu baru saja datang kemarin. Dan mamahnya meminta Rivan untuk memanggilkan Lili agar kerumahnya, Rivaj pikir ia akan menghabiskan waktu dirumah berduaan bersama Lili. Namun sayangnya mamahnya itu malah membawa Lili berbelanja, bahkan Rivan tidak boleh ikut oleh Leni dan Juno.

"Ayo sayang. Bantu Mama masak yah" ucap Leni kepada Lili

"Nggak! Mama masak bareng bi Iyos aja. Rivan mau keluar bareng Lili. Ayo sayang, daah Mama!" Ucap Rivan seraya melangkah pergi

Leni tersenyum dan menggeleng kepalanya. Jika Lili adalah kebahagiaan putra tunggalnya Leni bisa apa. Ia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Rivan, karna Leni tidak mau lagi jauh dari Rivan.

❇❇❇❇❇

Di motor, Lili diam karna ia kesal dengan Rivan. Pasalnya Rivan membawanya pergi dari hadapan Leni tanpa Lili berpamitan terlebih dahulu. Rivan sesekali melirik kearah spion motor, ia terkekeh melihat raut wajah kesal Lili. Rivan menarik tangan Lili agar memeluknya dari belakang.

"Apaansih!!" Gumam Lili

"Pegangan. Nanti kalo jatuh gimana"

"Yah lo lah yang disalahin"

"Ettdah mba ketus amat sama pacarnya"

"Bodoamat mas. Udah sana fokus nyetir aja"

Sampai akhirnya motor Rivan berhenti disebuah tongkrongan anak muda jaman kekinian. Lili turun dari motor Rivan, Rivan langsung memegang tangan Lili.

"Ayok. Didalem udah ada anak yang lain" ucap Rivan seraya menarik tangan Lili masuk

Lilo tetap diam saat mereka berdua sudah ada didalam.

"Woii paketu sini!!" Seru Fazan

Rivan bergabung bersama keempat sahabatnya. Lili lebih memilih duduk disebelah Jefan yang sibuk dengan ponselnya.

"Eh ada Lili juga. Apa kabar Li, udah lama nih nggak nongkrong bareng yah" ucap Dior

"Hm bukannya waktu ultah ceweknya sepupu Rivan, kita nongkrong bareng yah disana, Dior ?" Ucap Lili

Dior terkekeh "Hehehe iya, Li. Gua lupa"

"Dasar lo! Bilang aja mau ngajak ngobrol cewek gua" kata Rivan

"Ellah paketu sensi amat," ucap Dior

"Lo kaya nggak tau Rivan aja gimana, Ior" ucap Galih

"Gimana lo sama sahabat gua, Fan ?" Lili menyenggol lengan Jefan

"Haa!! Iya apa Li ?" Ucap Jefan terkejut

"Hm dasar. Tadi gua tanya, gimana lo sama sahabat gua" ulang Lili

Jefan tersenyum "Lagi proses. Tenang aja kali Li, gua nggak akan mainin ko perasaannya"

Rivan diam melihat Lili dan Jefan asik mengobrol. Jefan yang merasa ada yang menatapnya langsung menoleh, dan ternyata benar si singa lagi memperhatikannya.

RIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang