Fafian berjalan kearah kelas Lili, karena siang ini seluruh siswa dan siswi sudah pulang sejak tadi. Dikarenakan para guru sedang rapat, entah rapat apa. Fafian melihat Lili yang sedang membereskan bukunya, kelas Lili sudah sepi.
"Lili" panggil Fafian
Lili menoleh kearah Fafian, ia tersenyum.
"Yah. Loh ko lo belum pulang ? Latian basket ?" Tanya Lili
"Nggak. Anak yang lain udah ada disekre, gua kesini mau temuin lo sama seseorang"
Lili mengerutkan dahinya heran. "Seseorang ? Siapa"
"Ayok ikut gua, Li" Fafian menarik tangan Lili
"Oh iya. Lintang mana ? Ko nggak bareng lo" tanya Fafian
"Lintang udah pulang duluan, karna ada urusan katanya" ucap Lili
Fafian mengangguk. Lili naik keatas motor besar Fafian. Dan Fafian langsung menancap gas keluar dari area sekolah. Selama diperjalanan Lili hanya diam ia tidak tahu, Fafian ingin membawanya kemana.
"Sebenernya. Lo mau bawa gua kemana ?" Seru Lili
"Nanti lo juga tau, Li" kata Fafian
"Gimana, Rivan udah hubungin lo semenjak kejadian itu ?" Tanya Fafian
"Nggak! Jangan bahas dia" kata Lili
Entah semenjak kejadian itu, Lili tidak pernah melihat Rivan bahkan cowok itupun tidak ada kabarnya sama sekali. Fafian menghela nafas, ia paham jika Lili masih kecewa terhadap Rivan.
"Lo tau nggak. Kalo, Riv---"
"Pliss, Fafian. Jangan bahas dia, gua nggak mau lagi bahas tentang dia. Kalo lo terus bahas dia, turun gua disini!!" Ketus Lili
"Sorry, Li" ucap Fafian
Motor Fafian terparkir diarea parkiran restoran. Lili diam sejenak, untuk apa Fafian membawa dirinya kesebuah restoran mahal. Hanya orang dari kalangan atas saja yang datang kerestoran itu.
"Lo ngapain bawa gua kesini ? Kan disini mahal banget" ucap Lili
"Masuk. Lo harus ketemu sama seseorang, dan gua harap lo mau dengerinnya, Li" ucap Fafian pelan
Fafian menarik lengan Lili untuk masuk kedalam. Lili diam, Fafian membawa Lili masuk keruang VVIP. Lili bertanya-tanya dalam hati, untuk apa Fafian membawanya masuk kedalam ruang VVIP. Sampai akhirnya, Lili melihat ada lelaki paruh baya tengah tersenyum kepada Fafian.
"Siang om. Maaf, Fafian lama" ucap Fafian
"Nggak papa, Fafian. Silakan dulu yah" ucapanya kepada Fafian
"Li. Duduk dulu yah" kata Fafian kepada Lili
Lili hanya menurut. Lili terus memperhatikan lelaki paruh baya yang ada dihadapannya, seperti sangat familiar. Bahkan wajahnya mengingatkan kepada Rivan, yah lelaki paruh baya yang ada dihadapannya mirip dengan Rivan. Lelaki paruh baya tersebut tersenyum hangat kepada Lili, namun Lili hanya tersenyum canggung.
"Jadi kamu, yang bernama Lili Maharani ?" Tanyanya
"I-iya om. Saya, Lili Maharani" ucap Lili terbata
"Kenalin, Li. Om Daren, papah Rivan" ucap Fafian
Deg! Entah apa yang Lili pikirkan saat ini. Yang jelas dirinya tidak menyangka akan dipertemukan dengan, papah Rivan. Bahkan Lili tidak tahu apa tujuan papah Rivan ingin bertemu dengannya.
"Pasti kamu sangat kaget, kenapa saya ingin bertemu denganmu ?" Ucap Daren papah Rivan
"I-iya, maaf sebelumnya. Buat apa yah om mau ketemu sama saya ? Bahkan saya nggak tau kalo Fafian bakal bawa saya kesini buat ketemu sama Om" ucap Lili pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Подростковая литератураMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...