Pagi ini tampak semua anak yang lain tengah melakukan kegiatan lari pagi. Mereka semua sampai di villa puncak pukul 10 malam. Karena jalan menuju puncak sangat macet, dan membuat mereka harus beristirahat sejenak dipom bensin. Lili berjalan kearah dapur. Semenjak berangkat, Lili selalu kepikiran tentang Hillar. Pasalnya sejak berangkat pun Lili tidak melihat Hillar yang berada di komunitasnya, Lili menghela nafasnya. Lili mengambil gelas karena ia haus.
Lili memperhatikan sekitar area dapur. Villa yang mereka tempati cukup luas dan juga sangat sejuk. Fasilitas yang dimilikinya cukup lengkap, bahkan ada 10 kamar divilla tersebut. Neka dan Sesa melangkah masuk kedalam dapur, dua cewek tersebut tersenyum miring saat melihat ada Lili.
"Sendiri! Dimana penggawal lo." ucap Neka dengan nada sinis
"Oh atau mungkin lagi sibuk kali, Ka. Kasian banget." Sesa menarik rambut Lili
Lili meringis "Sa! Lepas."
"Gimana, Li, sakit ? Coba tambah lagi." ucap Neka
"Gimana sakit bukan. Maaf, gua buat rambut lo jadi berantakan." kata Sesa
"Mau kalian apa, kenapa kalian ganggu gua, gua nggak punya masalah sama lo berdua. Dan lo, Neka! Bahkan saat lo gabung bareng Sesa juga Angel. Gua nggak marah sama lo!!" Ucap Lili dengan nada tinggi
"Oh mulai berani lo sama kita!" Sentak Sesa
Sebelum Sesa dan Neka masuk kedalam dapur. Mereka memeriksa kesekelilingnya untuk memastikan tidak ada orang didalam. Sesa dan Neka tersenyum senang karena semua anak-anak tengah berlari pagi dan secara itu mereka sedang berada diluar. Angel tengah berada diluar untuk berjaga.
"Gua! Nggak pernah takut sama lo, Sa!!" ucap Lili
"Dan lo, Neka!! Semenjak itupun lo udah mulai berubah, lo bukan Neka yang gua kenal lagi!!" Sambung Lili
Neka maju selangkah dihadapan Lili. Ia langsung mencengkram rahang Lili. Sontak membuat Lili mundur dan meringis, Sesa hanya tersenyum membiar Neka. Tanpa mereka sadari ada dua orang yanh tengah melihat itu.
"Lo mau tau, kenapa gua berubah haa!! Karena gua suka Yovan! Dan lo, apa lo belum cukup satu cowok. Apa Rivan belum cukup buat lo, sampai lo juga deket sama Yovan. Apa lo nggak liat kalo gua itu suka sama Yovan!!" Sentak Neka
"Gua sama Yovan hanya teman! Lepasin, Neka." ringis Lili
Rivan yang tengah bercengkraman dengan anak yang lain. Tiba-tiba merasa tidak enak mengingat Lili. Rivan langsung berlari kearah villa, namun ia bertemu dengan Kiki dan Dino.
"B-bos!! Cewek lo didalem." Ucap Dino terbata-bata
"Ngomong yang jelas!!" Rivan menatap Dino
"Paketu! Sesa sama Neka, lagi siksa cewek lo." ucap Kiki
Rivan langsung berlari kearah Villa dan diikuti oleh Kiki dan Dino. Angel yang sejak tadi sudah panik karena ada Dino dan Kiki, sekarang ditambah Rivan yang tengah berlari. Angel langsung berlari masuk kedalam, Angel melihat Lili sudah kacau. Bahkan pipi Lili sudah merah karena tamparan entah itu karena siapa.
"Sa!! Udah cukup. Kita ketahuan, Dino sama Kiki dateng." ucap Angel panik
"Bodoh lo. Gimana bisa dua curut itu tau haa!!" Sentak Sesa
"Gua juga nggak tau. Tapi yang jelas, gua tau itu Dino sama Kiki dari dalem, Sa!" Ucap Angel
"Sa gimana ini." ucap Neka panik
"Tenang, kita harus kabur dari pintu belakang. Ayok!!" Ucap Sesa
Saat tiga cewek tersebut ingin keluar lewat pintu belakang. Sudah terlambat karena Rivan sudah berada didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Teen FictionMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...