Malam ini Lili berada di caffe miliknya. Caffe sangat ramai malam ini, Lili tersenyum senang karena caffe ramai. Lintang berjalan menghampiri Lili, yang tengah berdiri didekat pintu.
"Uhh mukanya kayanya seneng banget si mba" Lintang mencubit pipi Lili
"Ihh Lintang! Lo rese deh, main cubit pipi gua"
"Abis lo seneng gitu terus pipi lo pengen gua cubitin"
"Uhh dasar lo rese banget"
"Oh iya, Lin. Gimana menu makanan sama minuman dicaffe gua ? Enak nggak ?" Tanya Lili
Lintang tersenyum "Enak Li. Lo belajar masak sama siapa ?"
"Hmm sama nyokap gua. Dan kadang gua juga suka belajar masak sendiri sih" kata Lili
"Gua bangga punya sahabat kaya lo. Udah cantik, baik, setia, pinter lagi sampe punya usaha sendiri" Lintang memeluk Lili
"Iya makasih, Lin. Gua juga bangga punya sahabat kaya lo. Makasih yah lo udah mau selalu ada buat gua, Lin"
"Eh nggak usah bilang makasih dong. Karena gua mau kita sama-sama, Li. Susah senang bareng"
Lili tersenyum dan mengangguk. Ia bahagia bisa memiliki sahabat seperti Lintang, karena hanya Lintang yang selalu ada untuknya.
"Oh iya, Li. Kita gabung yok, sama mereka" kata Lintang seraya menunjuk kearah kelima cowok
Lili melihat kearah kelima cowok tersebut, ada Jefan, Fazan, Fafian, Dior dan Galih. Lalu satu cewek yaitu Icha. Lili sejak tadi tidak melihat adanya Rivan disana.
Rivan kemana yah. Ko tumben banget nggak gabung sama mereka. Batin Lili
"Ayok, Li" Lintang langsung menarik tangan Lili menuju meja mereka
Fafian menoleh saat melihat ada Lili dan Lintang.
"Wihhh yang punya caffe sinilah gabung ellah, dari tadi didalem mulu" kata Dior
"Hahaha iya tau lo, Li. Tenang aja kita nggak akan minta gratis ko, kita bakal bayar dan terutama nanti gua dibayarin sama Jefan" oceh Fazan
"Sialan lo! Sana bayar sendiri bego." Kata Jefan
"Hahaha iya tau lo, Jan. Gimana lo mau dapet cewek kalo lo aja masih cari gratisan" ledek Icha
"Wahhh!! Lo jahat, Cha. Kata emak gua, cewek mah bakal dateng sendiri. Kan lo tau gua juga ganteng kaya Rivan, jadi tenang aja" kata Fazan
"Ah brisik lo kuda" Galih melempar kentang kearah Fazan
"Sialan lo!!" Gerutu Fazan
"Hmm! Rivan kemana, ko nggak gabung bareng kalian ?" Tanya Lili pelan
Semua yang berada disitu seketika diam. Lili menatap heran kearah mereka.
"Kenapa ?" Tanya Lili
"Kita semua juga nggak tau, Li." Ucap Dior
"Rivan bilang ada urusan keluarga" ucap Fafian yang sejak tadi diam
"Urusan keluarga ?" Tanya Lili
"Hmm iya, Li. Orang tua Rivan dateng ke lndonesia dadakan tadi siang" ucap Jefan
Lili mengangguk "Iyaudah gua mau kebelakang dulu yah"
Yang lain mengangguk. Lili melangkah meninggalkan mereka. Fafian terus memperhatikan kepergian Lili.
☣☣☣☣☣
Rivan berjalan keluar dari dalam mobil, ia malam ini berpakaian formal karena dipaksa oleh mamahnya. Rivan dan kedua orang tuanya masuk kedalam rumah mewah, mereka disambut dengan hormat disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAN
Roman pour AdolescentsMenjalin hubungan dengan Lili, tidak mudah untuk hubungannya berjalan mulus. Rivan Eldaren, cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya, mulai menjatuhkan hatinya untuk Lili Ravenna. Cewek cantik yang cukup populer di SMA 1 Cendrawasih. "Seluruh seme...