Part 16

13K 529 4
                                    

Hari berlalu, semenjak kejadian di Villa, sekarang Rivan tahu apa hubungannya Sesa dengan Hillar. Dan Rivan juga tahu, jika Hillar hanya terobsesi dengan Lili. Bahkan Hillar pernah menggancam Rivan, bahwa Hillar akan merebut kembali Lili. Rivan menghela nafas berat, semenjak kejadia itu juga Rivan selalu memikirkan keadaan Lili. Apalagi Linggar belum juga kembali ke Indonesia, Rivan berjalan keruang tengah, kelima sahabatnya tengah berkumpul.

"Pusing gua." ucap Rivan seraya duduk disebelah Jefan

"Pusing kenapa lo ?tanya Galih melirik Rivan

"Gua pusing karna kejadian kemarin, gua terus mikirin cewek gua." Rivan memejamkan matanya

"Bawa Lili kesini." bisik Galih kepada Jefan

Rivan mengangguk.

"Lo ngga kerumah Lili ?" Tanya Dior

"Lili lagi pergi sama Lintang." ucap Rivan

"Kemana ?" tanya Galih

"Ketoko buku." jawab Rivan

"Daripada lo pusing, mending kita main game."ucap Galih

"Udah sana, Ketua. Lo main game aja, daripada mikirin cewek lo. Aman kalo sama Lintang, iya nggak, Dior." ucap Fazan

"Bener kata, Ojan. Lili aman kalo sama saudara gua, Van." ucap Dior

Rivan tidak menggubris, ia mengambil ponselnya. Fafian diam, karena cowok itu sibuk mendengarkan musik. Fazan dan Dior sejak tadi asik bermain PS. Jefan menyenggol lengan Galih dan mengacungkan jempolnya bertanda kalo semuanya beres, Galih mengangguk tersenyum.

Kenapa gua kangen Lili banget, padahal tadi baru telfonan. Argh, sialan! batin Rivan

Lili sampai didepan rumah Rivan. Ia diantarkan oleh Lintang, namun Lintang tidak bisa ikut masuk karena Lintang sudah ada janji dengan ibundanya untuk pergi.

"Maaf , Lili, gua nggak bisa gabung bareng kalian. Titip salam buat mereka semua." ucap Lintang

Lili tersenyum "Nggak papa, Lintang, hati-hati dijalan ya."

"Gua pergi dulu ya, Lili." Lintang melajukan mobilnya

Lili tersenyum, ia melangkah masuk kerumah Rivan, Lili juga membawakan Rivan makanan. Waktu dijalan Lili melihat penjual kerak telor, kebetulan Rivan menyukai kerak telor. Jefan menyuruh Lili kerumah Rivan, Jefan bilang kalau Rivan sedang butuh Lili. Entah kenapa, saat berada ditoko butuh dirinya kepikiran Rivan, Lili melangkah maju untuk memencet bel, tak lama pintu terbuka. Bi Iyos tersenyum saat melihat Lili.

"Mari masuk, Non. Semuanya lagi kumpul diruang tengah." ucap Bi Iyos

Lili tersenyum "Rivan ada, Bi ?"

"Ada. Non Lili, diantar sama siapa ?"

"Saya kesini diantar Lintang, Bi, tapi Lintang langsung pergi karna sudah ada janji sama ibunya." ucap Lili

"Oh begitu, Non. Mari Bibi antar, Non."

Lili mengangguk. Ia berjalan menggikuti, bi Iyos kearah ruang tengah. Setelah sampai diruang tengah, Lili melihat Rivan dan yang lain tengah sibuk dengan gamenya.

"Permisi, Aden, ada tamu." ucap bi Iyos tersenyum

Semua langsung menoleh kearah bi Iyos dan Lili. Sontak Rivan langsung berdiri dari duduknya setelah melihat Lili berada disamping bi Iyos.

"Baru juga sampe udah langsung semangat aja, Ketua." celetuk Fazan

"Giliran udah liat Lili, langsung semangat lagi." kata Jefan

RIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang