Part 12

14K 606 7
                                    

Pagi ini Lili berangkat diantarkan oleh Linggar, Lili berjalan masuk sekolah, Lili berjalan dengan langkah pelan. Entah kenapa, semenjak kejadian malam minggu itu. Hubungan Lili dengan Rivan tanpa tidak baik, bahkan sampai saat ini juga Rivan dan Lili saling hilang kontak.

"Lili."

Suara Yovan membuat Lili menoleh kebelakang. Yovan berjalan menghampiri seraya membawa sebuah kotak.

"Lesu banget." Yovan mencubit pipi Lili

"Hmm." balas Lili

Yovan tersenyum "Gua buat sushi, jangan lupa dimakan."

"Lo tau gua suka sushi ?" tanya Lili antusias

Saat ini mereka berdua tengah berdiri dikoridor. semenjak kejadian itu juga, Yovan yang selalu ada untuk Lili.

"Gua tau semua tentang lo." ucap Yovan

"Makasih, Yovan." Lili tersenyum

"Kembali kasih, Lili Ravenna. Sekarang lo masuk kedalam kelas." Yovan melangkah meninggalkan Lili

Lili menatap punggung Yovan yang sudah mulai menjauh. Kelas Yovan dan Lili berbeda, karena memang mereka berbeda gedung. Lili berjalan menaiki tangga menuju lantai atas.

Saat sudah sampai dilantai atas, langkah Lili terhenti karena ada keenam cowok yang sedang menghalangi jalannya. Lili menghela nafas lalu berjalan terus tanpa memperdulikan mereka. Rivan terus menatap Lili yang sudah masuk kedalam kelasnya.

"Lo kenapa. Belum baikan juga ?" tanya Galih

"Lo emang salah juga, nggak seharusnya lo bersikap dingin kecewek lo sendiri." kata Dior

"Temuin Lili." Jefan menepuk bahu Rivan

"Lo nggak tau, kalo masalalunya masih berharap sama Lili." celetuk Fazan

Rivan menoleh kearah Fazan "Masalalunya ?"

"Lo nggak tau, Van. Hillar yang lo maksud itu masalalu Lili." kata Galih

"Kita tau, dari Lintang." kata Dior

Rivan diam, pikirannya saat ini tidak fokus. Ia menghela nafas lalu berjalan masuk kedalam kelasnya dan meninggalkan temannya.

•••••

Bel istirahat berbunyi. Lintang menoleh kearah Lili yang sejak jam pelajaran berlangsung, sahabatnya diam tidak bersuara.

"Lo ngga papa ?" Tanya Lintang pelan

"Gua nggak papa ko, Lin."

"Lo udah baikan sama Rivan ?"

"Belum."

"Kalian debat hanya karna Sesa, cewek murahan itu!"

"Ck! Seorang ratu ngga akan pernah bersaing, bukan."

"Kelas banget sahabat gua ini." ucap Lintang, "Lo mau kekantin ?" sambung Lintang

"Nanti gua kesana." ucap Lili

Lintang mengangguk. Lili menghela nafas, lalu ia membereskan bukunya. Lili mengambil kotak makan yang telah diberikan oleh Yovan untuknya. Lili keluar dari dalam kelas, namun tiba-tiba saja Rivan langsung mencekal tangan Lili dan membawa Lili menuju rooftop.

"Kenapa lo bawa gua kesini." ucap Lili

Rivan menatap Lili lekat, dengan tenangnya Lili menatap tajam wajah Rivan.

Selalu menarik. batin Rivan

"Waktu gua terlalu berharga untuk dibuang sia-sia." ucap Lili

"Kita perbaiki lagi, gua minta maaf atas kesalahan gua malam itu." ucap Rivan

RIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang