Part 46

9.1K 389 1
                                    

    Seorang wanita paruh baya berjalan menuju kearah halaman belakang. Ia tersenyum saat melihat Lili yang tengah duduk seraya meminum teh disore hari ini. Ia berjalan menghampiri Lili, saat sudah sampai dihadapan Lili ia menatap lekat Lili.

"Lili. Ternyata kamu disini, sayang! Tadi Mama cariin kamu, kemana ternyata disini!" Ucap Lisni kepada Lili seraya mengelus rambut Lili

Lili tersenyum "Mama. Maafin Lili udah bikin Mama cariin Lili, ia Lili disini Ma!"

"Iya sayang nggak papa ko. Kamu udah makan sore ini ?" Tanya Lisni

Lili mengangguk "Udah Ma. Kalo Mama ?"

"Mama juga udah sayang. Oh iya ada seseorang yang mau ketemu!"

"Siapa Ma ?"

Lisni tersenyum, seraya melihat kearah seseorang wanita paruh baya sama seusia Lisni. Yang tidak lain adalah Mama Rivan, Leni tersenyum seraya berjalan menghampiri Lili dan Lisni.

"Ini sayang. Ada tante Leni!" Ucap Lisni

Lili tersenyum lebar saat mendengar nama Leni. Tangan Lili meraba kearah Leni, Leni memegang tangan Lili.

"Hai, sayang. Gimana kabar kamu ?" Sapa Leni seraya mencium pipi Lili

"Kabar Lili baik ko, Ma. Mama apa kabar ?"

"Mama baik sayang!" Ucap Leni

Lili mengangguk. Lisni tersenyum melihat putrinya dekat calon mertuanya.

"Mama kesini sama siapa ? Kapan Mama pulang" tanya Lili

"Mama pulang ke lndonesia, waktu lusa. Kesini Mama sama Papa Rivan!" Ucap Leni

Lili mengangguk. Leni terus menatap Lili, ia turut merasa sedih dengan kondisi Lili. Ia juga merasa salah karna pernah tidak setuju dengan hubungan Rivan dan Lili.

"Lili. Maafin Mama yah, dulu Mama pernah nggak setuju sama hubungan kalian. Mama terlalu egois sampe Mama nggak pernah tau tentang perasaan Rivan!" Ucap Leni

Lili tersenyum "Nggak papa ko Ma. Mungkin sewaktu itu Mama mau yang terbaik buat Rivan. Yah walau Lili sempat kecewa, tapi Lili nggak papa!"

"Mama!!"

Suara bariton Rivan membuat Leni dan Lisni menoleh. Lili yang mengenali suara Rivan hanya diam tersenyum. Rivan berjalan menghampiri kearah ketiga perempuan disana.

"Rivan. Kamu apaan sih ko teriak gitu!" Ucap Leni

"Mama sama Papa. Kenapa nggak bilang sama Rivan, kalo mau kesini. Kan Rivan juga mau ikut!" Ketus Rivan

"Mama nggak tega bangunin kamu. Jadi Mama sama Papa tinggal aja, lagian juga kamu kayanya cape banget!" Ucap Leni

Rivan mendengus kesal, pasalnya saat ia sudah bangun tadi siangnya. Ia tidak melihat keberadaan orang tuanya, dan Rivan bertanya kepada pembantunya. Jika kedua orang tuanya pergi kerumah Lili.

Lisni menatap lekat wajah Rivan. Terlihat sudut mata dan sudut mulut Rivan, terluka.

"Rivan. Muka kamu kenapa, nak ? Kamu berantem ?" Tanya Lisni pelan

Lili yang mendengar ucapan mamahnya, terkejut. Rivan langsung menoleh kearah Leni dan juga Lili. Rivan melihat raut wajah Lili yang mulai sedikit sedih.

"Ma. Muka Rivan kenapa ?" Tanya Lili pelan

Rivan menatap kearah dua wanita paruh baya untuk memberi isyarat jika Rivan yang akan menjelaskan kepada Lili. Leni menarik Lisni, untuk pergi dari mereka dan membiarkan mereka berdua.

RIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang