Bab 4

82K 5.7K 214
                                    

Nih janjinya author ditepati..

Met membaca yak smuanya

----------------------------------------------


"Tolong, bisa lebih cepat lagi, Juan?" Pintaku pada Juan, sopir sekaligus pengawal pribadiku.

"Baik, Tuan Christopher." Jawab Juan tangkas. Kemudian aku merasakan Lexus-ku melaju lebih kencang dari sebelumnya.

Papa dan mama sudah berangkat dari rumahnya sejak tadi. Karena aku harus menghadiri beberapa acara penting sebelumnya, aku memutuskan untuk menyusul langsung dari tempat pertemuan.

Dan aku tidak mau mereka tiba di rumah Keluarga Reymon lebih dulu dariku.

Di dalam mobil, aku melepas jas hitamku kemudian membebaskan leherku dari dasi perak yang melingkarinya. Terakhir, aku menggulung tangan kemeja putihku hingga sebatas siku.

Aku ingin tampil secasual mungkin di depan Ariana dan tidak mau penampilanku sebelumnya yang terlalu formal malah membuat wanita itu jadi menjaga jarak denganku.

Pertama-tama, dia harus nyaman dengan kehadiranku.

Sejak Tuan Reymon mengundang kami makan malam di rumahnya, sejak saat itu pula benakku sudah membayangkan aku akan bisa segera melihat wajah Ariana lagi. Aku harus ekstra menyabarkan diriku menunggu momen ini.

Aku meraih ponselku dan menghubungi papa untuk menanyakan di mana posisi mereka saat ini.

"Mmm.. kira-kira papa dan sama akan tiba sekitar 15 menit lagi." Kata papa dari ponselku. Aku melirik pergelangan tanganku.

"Baik, Pap. Kita akan tiba bersamaan. Sampai bertemu di sana."

"Good. Sampai jumpa."

Aku menutup panggilanku.

"Juan, bisa kita usahakan tiba di rumah Tuan Reymon 15 menit dari sekarang?" Pintaku pada Juan.

"Baik, Tuan." Sahut Juan cepat. Lalu aku merasakan Juan menginjak pedal gas lebih dalam.

-oOo-

Juan melambatkan Lexus di depan rumah bertingkat bercat putih. Ini bukan pertama kalinya aku datang di rumah putih ini, tapi bagiku malam ini terasa berbeda.

Aku lupa kapan terakhir aku merasakan antusiasme seperti yang aku rasakan saat ini. Biasanya aku merasakan adrenalinku naik saat setelah memenangkan sebuah tender yang sulit atau berhasil mengakuisisi perusahaan-perusahaan bernilai tinggi yang hampir pailit.

Situasi yang menantang diriku sendiri untuk menaklukkannya. Tetapi perlu digarisbawahi, semua yang aku bicarakan adalah tentang perusahaan, bukan wanita..

Selama ini aku tak pernah menaklukkan wanita, mereka sendiri yang datang kepadaku. Tanpa perlu aku bersusah payah menarik perhatian lawan jenisku ini, mereka sudah bertekuk lutut.

Terkecuali Ariana.

Aku tidak yakin apakah efeknya akan sama bila terjadi pada Ariana. Pikiran ini terus menggelayuti dan membuatku dihinggapi perasaan gelisah sepanjang hari ini.

Saat Juan membuka pintu mobil di sisiku dan aku merangkak keluar, sebuah bayangan lampu mobil menggelesar masuk halaman rumah Keluarga Reymon lalu berhenti tak jauh di belakang Lexus-ku. Sebuah Mercedes.

Aku tersenyum puas. Kami bertiga tiba bersamaan.

"Urusanmu sudah selesai, Christopher?" Tanya papa sesaat sebelum kami berjalan menuju beranda rumah Keluarga Reymon.

[END] ChristopherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang