Yeey.. gue penuhi janji ya..
Bab ini adult only..
Ati-ati juga bab ini bikin kadar gula naik.. manis banget soalna.. lol
Buat yang gak berkenan, sila di skip ke next chapter.. kapan? Ya next pokoknya..
Happy reading yeah..
=============================
Tatapanku mengunci manik mata Ariana yang melebar dan berkabut. Tak akan kubiarkan ada celah bagi Ariana untuk berpaling dariku. Bibirnya yang padat terbuka, napasnya terengah-engah berhembus dari sana, begitu juga dengan dadanya yang naik turun.
Aku tahu ia sama bergairahnya denganku.
Dengan halus aku meraih tubuhnya, melingkarkan kedua lenganku padanya dan menghelanya agar melekap padaku. Tubuh Ariana bergetar dalam depakan lenganku.
Kamu tidak takut padaku 'kan, Sayang?
Manik mataku menatap sugestif di kedua bola matanya. Sementara tanganku menjelajah. Mengelus dan menekan lembut setiap bagian belakang Ariana. Aku ingin ia merasakan keintiman yang aku tawarkan padanya melalui sentuhan di antara kami. Dan membawa wajah Ariana yang merona dan berkilau untuk menatap padaku.
Tuhan, dia begitu indah..
Aku menunduk, meraup bibir ranum Ariana yang semanis madu. Mereguk setiap tetes yang diberikan olehnya. Sedang misiku yang lain masih terus mengembara di belakang tubuhnya. Menyelusur lambat dari punggung menuju pinggulnya yang ramping dan berakhir pada bokongnya yang bulat sempurna.
Aku mengelusnya beberapa kali lalu meremasnya kencang. Sebuah erangan kenikmatan dihadiahkan padaku.
"Kamu menyukainya, Ariana?" Tanyaku parau. Mengerahkan kendali sepenuhnya atas diriku. Aku tak mau terburu-buru dan membuatnya takut.
Setelah apa yang kami alami dalam pesta gala tadi, aku ingin malam ini berjalan sempurna..
Dari balik bulu matanya yang panjang, Ariana menatapku redup.
"Christopher___." Suara Ariana sama paraunya denganku. Tubuhnya menggeliat lambat, bersusah payah ingin melepaskan diri dari tanganku.
Aku menggeleng kuat. Tidak! Jangan berpikir untuk pergi.
Lenganku memeluknya semakin erat, membenamkan wajahku ke dalam ceruk lehernya. Menghirup wangi parfum, sampo dan manis tubuhnya. Seperti disiram bensin, api gairah semakin membakarku.
"Ariana. Aku akan memilikimu seutuhnya. Semuanya. Kamu milikku selamanya." Mulutku memulai perburuannya. Mencium dan mengisap rahang, dagu dan leher mulus Ariana.
Jari-jari tangan Ariana mencengkeram rambutku. Mulutnya menggeram ketika kepalanya mendongak untuk memberiku akses lebih pada lehernya. Aku bersorak. Ariana menginginkan ini juga.
"Berputar, Ariana." Bisikku lembut. Aku sudah tak sabar ingin segera melucutinya. Sudah terlalu lama aku menginginkan Ariana. Mendambakan dirinya tidur di kamar ini. Bersamaku.
"Kamu tahu? Sejak kamu datang di rumah ini, setiap malam aku membayangkan melakukan ini padamu, Ariana. Istriku." Aku berbisik di telinganya.
Perlahan tanganku menarik turun ritsleting gaun yang membungkus tubuh indahnya. Menampilkan kulit punggungnya yang bercahaya dan lembut saat aku menyentuhnya. Ini seperti membuka bungkusan hadiah, membuat adrenalin berlompatan dalam pembuluh darahku.
Dadaku berdegup keras, berpacu dengan hasratku.
"Ya Tuhan. Kulitmu sangat indah, Ariana." Bibirku meninggalkan beberapa kecupan panas di belakang telinga Ariana dan di sepanjang pundaknya. Ariana mengerang lirih. Kemudian tanganku bergerak turun, melewati bahu dan lengannya. Membawa serta gaun biru meluncur bebas dari tubuhnya, hanya menyisakan sebuah bra dan celana dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Christopher
General FictionWarning : 21++ Banyak adegan dewasa, mohon kebijakan pembaca! Dari sekian banyak wanita yang tergila-gila padanya, Christopher Regan, CEO dan pewaris tunggal dari Sagara Grup malah memilih Ariana Darmawan. Wanita misterius dan tertutup yang sudah...