Jreng.. jreng.. jreng..
==============================
Tubuh kami berimpitan tanpa batas apapun. Menumpukan setengah berat badanku pada siku, mulutku sudah menjelajah hingga di setiap ceruk wajah Ariana. Mengecupi dengan lahap dahi, kelopak mata, pipi, hidung, dan sudut-sudut bibir Ariana. Menghargainya dengan erangan penuh kenikmatan.
Tak puas sampai di situ, bibirku semakin liar berkelana di sepanjang rahang Ariana. Aku sengaja melakukannya dengan gerak erotis dan sensual, hingga berakhir di belakang telinganya.
"Katakan padaku, Ariana. Kamu adalah milikku. Hanya aku." Bisikku berat karena sarat oleh gairah yang sudah merendamku sepenuhnya.
Aku menjilati telinga Ariana seperti es krim dengan sirup karamel yang berleleran di seputarnya. Manis dan sangat lezat.
"Y..y.. ya." Balas Ariana serak. Ia menggeliat seraya membuang wajahnya kemudian mendongak dan menekan wajahnya di bantal, memberiku akses lebih banyak untuk menjelajah sisi wajah dan lehernya yang jenjang.
"Ya, apa?" Aku menyibakkan rambut Ariana, memaksa kepalanya menghadap padaku. Sejenak menikmati wajah cantik Ariana memohon seperti saat ini.
Aku tahu, Ariana sama terbakarnya denganku. Jempolku mengelus bibir bawahnya yang terbuka. Nafasnya semakin berat.
"Ya. Aku adalah milikmu, Christopher." Hembus Ariana seiring ritme dadanya yang naik turun kian cepat. Kombinasi tatapan malu-malu dan kulit wajahnya yang semakin merona, menyajikan sebuah pemandangan favoritku.
Sebentar lagi kuberikan yang kamu inginkan, Sayang.
Tanganku mengelus wajah Ariana sesaat.
"Ariana. Istriku. Milikku." Mulutku langsung menyasar leher Ariana. Mengecap setiap lekuknya. Menghirup dalam-dalam dan mengisi paru-paruku dengan aroma tubuh Ariana yang sejak pertama sudah membuatku tergila-gila.
Tak puas sampai di situ, aku mulai mengisap leher Ariana yang terasa halus dan hangat di bawah bibirku. Isapanku semakin lama semakin kuat. Aku yakin keliaranku akan berjejak di sana, tapi aku tak peduli. Apalagi Ariana mengimbangiku dengan jemarinya yang semakin lincah dan berani. Aku suka bagaimana rasanya ketika kuku-kuku Ariana menggores punggungku kemudian meluncur menuruni pinggul. Terlebih saat jemarinya berhenti pada bokongku lalu mencengkamnya kuat.
Seketika aku mengerang panjang. Damn. Ini.. sangat.. erotis.
Ariana sudah membuatku senang, sekarang saatnya membalas kebaikan istri cantikku.
Tak perlu membuang waktu, tanganku langsung melakukan perburuan panas. Bergerak liar, menelusuri dan mengecap halusnya kulit leher dan pundak Ariana.
"Aku suka kulitmu, Ariana. Sangat lembut." Bisikku di cuping telinga Ariana. Sikuku mengapit di sisi tubuhnya, sementara tanganku mencapai tujuan pertamaku, kedua payudara Ariana.
Aku menangkup dan meremasnya pelan. Nafas Ariana seketika berubah tersendat-sendat, bola matanya terpejam rapat. Aku menunduk. Menikmati wajah Ariana yang memerah, tersiksa oleh gairah yang kuberikan padanya. Terlebih lagi saat jemariku bermain-main di sana, memilin putingnya lembut. Tubuh Ariana langsung bereaksi. Ia mengerang dengan mata terpejam, pinggulnya naik dan menggosokan miliknya padaku.
Rasanya luar biasa. Aku semakin menginginkannya.
"Istriku sudah tak sabar. Aku akan membuatmu klimaks sekarang."
Kepalaku menunduk dan menyelubungi putingnya dengan mulutku. Jemari Ariana merenggut di sela-sela rambutku saat mulutku mulai mengisapnya. Aku sudah tak sabar mendengar bibirnya meneriakkan namaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Christopher
General FictionWarning : 21++ Banyak adegan dewasa, mohon kebijakan pembaca! Dari sekian banyak wanita yang tergila-gila padanya, Christopher Regan, CEO dan pewaris tunggal dari Sagara Grup malah memilih Ariana Darmawan. Wanita misterius dan tertutup yang sudah...