Heeeeiiihh jumpa lagee..
udah berapa taon?
Ternyata menulis versi chris di part ini susah guys
gimana si abang terlihat marah tapi tetep ada bucin bucin na gitu.. dan ga menye-menye
susah niih..
wis pokoke hepi reading dah..
==================
Dadaku terbakar, begitu juga setiap helai rambut di sekuruh tubuhku. Kepalaku sendiri sudah nyaris meledak dengan kegilaan.
Aku mondar-mandir di dalam ruang kerjaku sejak dua jam yang lalu. Sekarang sudah lewat dari pukul enam sore dan Ariana belum juga kembali.
Mengapa mereka harus bertemu di hotel?
Di mana mereka janjian? Lobi? Cafe? Restoran?
Atau.. kamar?
Damn!
Apa yang ingin mereka lakukan di hotel?! Kalau hanya makan, mengapa butuh waktu selama ini?
Menahan frustasi, kedua tanganku meremas rambut.
Aku melirik gamang ponselku di atas meja. Mati-matian menahan diri agar tidak menghubungi Ariana segera. Aku ingin tahu berapa lama Ariana pergi menemui bajingan itu.
God. Setiap detik berlalu seperti sebuah siksaan bagiku.
Aku berpikir untuk menghubungi Kevin. Bisa saja Kevin bersama mereka, bukan? Bukankah Isabele tadi mengatakan kalau siang ini Kevin mengantarkan Kiyoshi ke hotelnya?
Sedikit masuk akal. Meski pemikiranku ini tak cukup mengangkat kegilaan ini dari diriku. Kegelisahanku semakin menjadi-jadi.
Aku menghentikan kakiku, mencengkeram bagian atas kursi kerja, aku mencoba mengumpulkan kewarasan otakku.
Aku tidak tahu bagaimana persisnya perasaan Ariana padaku. Di suatu waktu aku merasa sudah menggenggam hatinya, tapi di lain waktu Ariana seolah membangun tembok tinggi di antara kami.
Bukankah itu yang membuatnya menarik dan kamu ingin memilikinya, Christopher?
Kecuali saat aku tahu ia tidak ingin memiliki anak dariku..
Damn! Jangan pergi ke sana!
Aku ingin percaya kalau Ariana masih menganggapku sebagai suaminya dan tidak mungkin ia melakukan perbuatan yang merendahkan dirinya.
Good, Christopher! Sematkan ini di kepalamu sekarang.
Baiklah. Mari kita berikan waktu beberapa menit lagi untuk Ariana.
Belum sepenuhnya tenang, aku mengambil segelas wine dari cooler di dapur sebagai teman lalu melangkah ke beranda belakang menuju kolam renang.
Aku meletakkan tubuhku di atas kursi kolam renang, bola mataku menatap langit menjelang malam yang terlihat murung. Seperti hatiku.
Aku mendesah, mengusir gelisah melalui mulutku.
Sejak pertama aku melihatnya, Ariana sudah membuatku tak berdaya. Ketakutan ia lepas dari tanganku, menjadikan aku laki-laki egois. Aku ingin memilikinya hanya untukku, mengikatnya kuat agar ia selalu ada di sampingku.
Jangan mengikat sayapnya, atau Ariana akan menderita.
Bodoh! Dalam kondisi seperti ini aku malah teringat ucapan Kiyoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Christopher
General FictionWarning : 21++ Banyak adegan dewasa, mohon kebijakan pembaca! Dari sekian banyak wanita yang tergila-gila padanya, Christopher Regan, CEO dan pewaris tunggal dari Sagara Grup malah memilih Ariana Darmawan. Wanita misterius dan tertutup yang sudah...