💫chapter 3💫

1.8K 82 0
                                    

Happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👑👑👑👑

Bel istirahat pun berbunyi. Disaat semua murid di kelas sudah keluar, namun hanya kelas putri yang baru saja keluar.

"Sumpah lu pinter banget put, bisa jawab pertanyaan dari pak Danu" sahut Tasya.

"Betul, pak Danu itu kalo udah kasih soal ngga kira- kira. Dia pikir otak kita sama apa kaya dia" ujar Echa.

Putri terkekeh mendengar ucapan echa.

"Jangan ngomong gitu, nanti ketauan pak Danu gimana?" tegur putri.

"What ever" ucap Echa.

"Bener tuh yang dibilang putri. Lu kan tau sendiri, selain jadi guru fisika dia juga BK. Mau lu masuk ruang BK?" ujar Siti.

"Yah,, paling kalo dipanggil, lu berdua juga ikut. Kan sama-sama ngomongin dia juga" balas Echa.

"Ogah, lu aja sana" seru Tasya dan Siti.

"Udah kalian jangan ribut, ngga enak diliatin orang" lerai putri.

"Echa duluan tuh" tuduh Tasya.

Echa memutar bola matanya malas.

"Jangan saling tuduh gitu. Kalian ngga mau ke kantin apa?" Ucap putri.

"Nah good, lupakan masalah tadi. Yang lalu biarlah berlalu, sekarang waktunya kita isi perut" seru Echa.

Siti, putri, dan Tasya hanya menggelengkan kepala menatap tingkah Echa.

Sepanjang jalan menuju kantin. Tak sedikit pun murid terus membicarakan dirinya.

"Mau aja yah temenan sama cupu kaya begitu?"

"Itu cewek yang kemarin kan? kampungan banget sih gayanya"

"Kenapa bisa yah cewek cupu itu bisa masuk sekolah ini?"

"Nyasar dari mana tuh cewek?"

Putri menghela nafasnya kasar.

"Jangan di masukin ke hati ucapan mereka, put" ucap siti membuat putri menoleh.

"Iyah, orang kaya mereka itu pada ngga bisa dijaga omongannya" sambung Echa.

"Abaikan aja omongan mereka yang buruk itu, put" timpal tasya.

"Makasih. Tapi aku udah terbiasa kok" balas putri tersenyum.

👑👑👑👑

Sesampainya dikantin, suasana menjadi begitu ramai. Putri dan ketiga temannya mencari sebuah meja kosong untuk mereka tempati. Namun sepertinya tidak ada meja kosong satu pun yang tersisa, semuanya terlihat penuh.

"Kita mau duduk dimana? Penuh semua begini" ucap echa.

"Kayanya ngga ada satu pun meja yang kosong deh" kata siti melirik sekitarnya.

"Ini semua gara- gara pak danu, udah tau bel istirahat udah bunyi juga. Masih aja ngasih tugas" ketus echa.

Tasya dan siti hanya diam. Tapi mereka merasa setuju dengan ucapan echa.😂

"Dibilang jangan ngomong gitu, niat pak danu kan emang baik. Dia pengen liat muridnya itu bisa sama apa yang diajarinnya" balas putri.

"Tapi put, ini kan udah waktunya istirahat. Kan bisa tuh tugasnya dijadiin buat PR?".

"Yaudah berpikir positif aja. Mungkin menurut pak danu, tugas kalo dikerjain dirumah malah bikin beban juga buat dirumah. Bisa jadi kalo tugas dirumah ngga bakalan dikerjain, ujung- ujungnya dikerjain disekolah juga kan?" Jelas putri.

pangeran dan putriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang