💫prolog💫

5.1K 126 4
                                    

Happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

👑👑👑👑

Seorang gadis tengah berjalan tergesa- gesa melewati lorong kelas. Penampilannya yang begitu sederhana membuat ia menjadi pusat perhatian setiap murid yang menatapnya.

Asyila putri Catheline atau biasa dipanggil putri, nama gadis yang sedang terburu- buru mencari ruang kepala sekolah tersebut, namun tak kunjung ketemu.

Gadis yang baru saja menginjak usia 18 tahun, tidak peduli dengan tatapan dan bisikan setiap murid yang dilewatinya. Baginya hal seperti ini sudah biasa ia dapatkan.

Sebuah kaca mata bulat bertengger dihidung mungilnya menjadi sebuah ciri khasnya selama 2 tahun ini.

Hari ini, hari pertamanya ia menjadi murid baru disebuah sekolahan ternama, yang menjadi favorit dikalangan remaja seperti dirinya. Di awal tahun ajaran baru ini, ia mendapatkan sebuah beasiswa berkat prestasinya. Entah itu sebuah keberuntungan atau bukan? Yang jelas memasuki sekolah baru saat ini tidaklah mudah. Sekolah baru, sudah pasti suasana baru.

SMA BINTARA HIGH SCHOOL, siapa yang tidak kenal dengan nama sekolahan tersebut? Sekolah yang terkenal akan penghargaan dan prestasinya, bahkan sudah terkenal sampai manca negara . Sekolah yang menjadi dambaan semua orang, termasuk dirinya. Tapi itu dulu, sekarang ia sadar, sekolah ini mungkin tidak pantas untuk orang sepertinya. Bukan tidak pantas, hanya saja sekolah ini tidak sepantaran untuk orang sederhana sepertinya.

Melihat mereka saja, kemungkinan 99% murid disini berasal kalangan atas. Terlihat bagaimana penampilan dan gaya mereka yang begitu terkesan berkelas.

Sangat berbanding terbalik sekali dengan dirinya, yang berpenampilan sederhana tidak seperti mereka. Namun, itu tidak membuat putri merasa tinggi hati atau pun iri kepada mereka. Dia sudah sangat bersyukur  berkehidupan seperti sekarang ini.

Ouh iyah,,, bukan hanya sekolahnya yang terkenal akan semua prestasi dan penghargaan yang dimilikinya, bahkan pemilik yayasan sekolah favorit ini adalah orang nomor satu di negara ini. Tidak heran, jika banyak para petinggi dari pejabat ataupun pemilik perusahaan ternama, menginginkan anaknya bersekolah disini.

Dalam hati, putri terus merapalkan doa agar dimana hari pertamanya dia masuk sekolah tidak mendapatkan kendala apapun. Dia terus melangkahkan kakinya sambil menundukkan kepalanya.

Namun, saking terburu- burunya dia tidak sengaja menubruk tubuh seseorang. Untuk pertama kalinya putri menatap kagum cowok dihadapannya saat ini. Gayanya yang high class membuatnya terlihat sangat tampan.

'Ganteng banget' batin putri.

Suara deheman membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Eh,,, ma- maaf ngga sengaja" ucapnya merasa bersalah kepada cowok tersebut.

"Kalo jalan pake mata!" Bantahnya.

Putri sedikit tersentak dengan ucapan cowok dihadapannya ini. 'Galak banget sih, nyesel bilang dia ganteng' gumam putri dalam hati.

"Kamu pikir dong?! Mana ada jalan pake mata. Dimana-mana jalan itu pakai kaki" balas putri menatap balik cowok tersebut.

Rahang cowok tersebut mengeras dengan tatapan yang bersamaan berubah menjadi dingin. Baru kali ini ada seorang perempuan yang berani melawannya. Yang ia tau, semua perempuan sangat menyukainya bahkan mengaguminya.

Sepertinya putri tidak sadar sedang berhadapan dengan siapa? Maklumi saja dia murid baru. Bahkan ketiga temannya yang berada dibelakang pun ikut terkejut, melihat reaksi putri yang begitu berbeda dengan perempuan lainnya.

Putri memalingkan wajahnya tatkala cowok tersebut terus menatapnya dingin. Dia benci tatapan seperti itu, hanya orang bersifat kasar  yang memiliki tatapan seperti itu. Ayahnya saja tidak pernah menatapnya seperti itu, bahkan berbicara kasar kepadanya pun sama sekali tidak pernah. Maklum jika dia termasuk perempuan yang manja dengan sosok ayah.

Pandangan putri beralih pada sekelilingnya. Dia cukup terkejut saat dirinya dan cowok dihadapannya tersebut sudah menjadi pusat perhatian semua murid. Bahkan beberapa dari mereka tidak akan melewatkan moment seperti ini dengan memvidiokan ataupun memotret mereka berdua.

Putri menundukkan kepalanya kembali, menahan rasa malu dan kesal. Sedangkan cowok dihadapannya tersebut sudah tersenyum miring menatapnya kasihan. Seorang murid baru sudah mendapatkan masalah, bahkan sampai dipermalukan. Apakah pantas seperti ini?

"Siapa sih tuh cewek? Berani banget lawan the most wanted kita?".

"Ngga tau apa? Dia lagi berhadapan sama siapa?".

"Anak baru dari mana tuh? Cupu banget".

"Gila cupu banget tuh cewek".

Putri dapat mendengar bisikan semua murid yang membicarakannya.

Cowok tersebut memutar bola matanya malas, lalu tersenyum miris setelah melihat penampilan gadis didepannya tersebut yang begitu sederhana dan terlihat,,,

"Cupu" gumamnya tersenyum miring.

Putri mengeratkan ujung roknya kuat.
'sabar putri, sabar' batin putri.

Cowok tersebut melangkahkan satu kakinya kedepan, terdengar bisikan sesuatu pada dirinya sebelum dia pergi sambil tersenyum miring seperti ejekan untuk dirinya.

Putri membalikkan tubuhnya, menatap kesal punggung cowok tersebut yang diikuti ketiga temannya.

'Aku harap, aku ngga bakalan ketemu dia lagi'  rutuk putri dalam hati.

****************************
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cukup segini dulu yah guys
😊😊😊

Jangan lupa vote dan komentarnya di bawah ini
👇👇👇

pangeran dan putriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang