💫chapter 10💫

1.3K 59 0
                                    

Happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👑👑👑👑

Putri mengejapkan matanya perlahan. Dia meringis merasakan sengatan di kepalanya. Perlahan matanya menatap sekeliling, yang nampak begitu asing dengan tempat ini.

'Dimana aku?' batin putri bingung.

Putri terbangun ketika melihat pakaian seragamnya sudah terganti dengan pakaian biasa.

Dia terdiam mengingat kejadian yang menimpanya tadi. Terakhir kali ia berada di gudang, namun mengapa sekarang ia bisa berada disini? Siapa yang membawanya kemari?

Ceklek.

Sebuah suara pintu terbuka menyadarkan putri. Terlihat ketiga perempuan yang tidak ia ketahui dengan berpakaian seragam pelayan.

"Nona sudah bangun" ucap salah satu pelayan tersebut.

"Bagaimana kondisi nona? Apa sudah lebih baik?".

Putri hanya mengangguk pelan. Dia tidak tau siapa mereka, namun ia dapat lihat nama- nama pelayan dihadapannya tersebut pada sebuah name tag yang menempel pada seregam mereka masing- masing. Dan yang baru saja berbicara dengannya bernama anna, seorang kepala pelayan disini.

Sebenarnya dimana dia sekarang? Mengapa ia bisa berada ditempat seperti ini?

Sekali lagi putri hanya membalas dengan anggukan. Ia merasa canggung karena belum mengenali ketiga pelayan tersebut, dan terlebih tempat ini sangat asing baginya.

"Sebaiknya nona bersandaran saja. Dokter bilang nona harus beristirahat terlebih dahulu" tutur lia.

"Sebenarnya aku ada dimana? Kenapa aku bisa ada disini?" Gugup putri.

Anna tersenyum, lalu ditaruhnya mangkuk yang berisi air hangat serta sebuah handuk kecil disamping putri.

"Nona, berada di istana sekarang. Yang mulia pangeranlah yang membawa nona kemari" jawabnya penuh lembut.

Putri terdiam mencerna ucapan kepala pelayan tersebut. Jadi pangeran yang membawanya kesini? Tapi kenapa bisa?

"Zee, lia tolong kalian jaga nona putri sebentar. Saya harus melaporkan kepada yang mulia ratu terlebih dahulu" ucap anna kepada mereka.

"Baik, anna" ucap mereka serempak.

"Nona" panggil anna yang melihat putri terlihat kebingungan.

"I- iyah?".

"Jika nona membutuhkan sesuatu jangan sungkan untuk meminta bantuan mereka".

Putri kembali menganggukkan kepalanya. Anna pergi keluar, tinggallah ia dengan kedua pelayan didepannya.

"Nona membutuhkan sesuatu?" Tanya zee.

Putri menggeleng pelan.

"Nona, saya kompres terlebih dahulu pipi nona" sahut lia.

pangeran dan putriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang