Jangan lupa budidayakan vote and komen anda👌😉
.
.
.
.
.
.
.Happy reading guys!
❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👑👑👑👑Putri pamit izin keluar untuk mencari udara segar. Hati dan pikirannya butuh ketenangan saat ini. Mungkin dengan berjalan- jalan di sekeliling taman bisa sedikit menghilangkan segalanya.
Nathan dan meriska masih berada didalam istana. Mereka semua masih sibuk mengurus pernikahannya nanti. Sedangkan adiknya entahlah dia juga tidak tau dimana adiknya itu.
Putri memilih berkeliling taman belakang. Tempat ini terlihat begitu luas, bahkan sepertinya terlihat jauh dari perkotaan. Udara disini pun masih asri, membuat siapapun yang menghirupnya akan merasa ketenangan.
Putri melihat seorang wanita paruh baya sedang menyiram tanaman seorang diri. Dia pun menghampiri nenek tua tersebut. Nenek tersebut terlihat begitu terampil menanam semua tanaman disini. Ada rasa kasihan melihat seorang wanita paruh baya sepertinya bekerja sendirian.
"Permisi nek" sapa putri.
Nenek itu terlihat bingung melihat kedatangannya.
"Nenek sedang apa?".
"Aku hanya sedang menanam tanaman disini" balasnya.
"Sendirian?".
"Sudah biasa bagiku mengerjakan ini semua sendirian".
Putri menganggukan kepalanya. "Biar putri bantu, nek?".
"Putri?" Tanya nenek tersebut menatapanya.
"Ah iyah nek. Namaku putri. Nama nenek siapa?" ucap putri tersenyum manis.
"Dian. Panggil saja nenek".
Putri menganggukan kepalanya, ia mengambil alih alat penyiram itu kepadanya.
"Tidak perlu, gaunmu bisa kotor".
"Tidak apa, nek. Putri sudah biasa melakukan hal seperti ini dirumah. Putri juga suka menanam tanaman, apalagi berkebun" jelasnya.
"Apa tidak akan ada yang mencarimu?".
"Tidak ada, nek. Keluargaku semuanya masih berada didalam, mereka sedang sibuk mengurus pernikahanku dengan pangeran" lirihnya.
Nenek itu terus menatap putri. Ia tau gadis didepannya ini adalah gadis yang begitu baik.
"Ada apa? Apa kau merasa terbebani karena menerima perjodohan ini?".
Putri terdiam lalu melirik nenek itu sesaat. "Tidak. Aku sama sekali tidak terbebani. Aku merasa bahwa mungkin ini sudah takdirku".
"Lalu mengapa kau terlihat sedih seperti itu?".
"Aku juga tidak tau, nek. Jika orang lain menikah karena mereka saling mencintai. Tapi tidak denganku? Aku akan menikah dengan seorang yang bahkan tidak bisa aku percayai. Aku tidak tau harus bagaimana?".
"Nenek mengerti, setiap orang memiliki takdir mereka masing- masing. Yang namanya takdir, kita tidak bisa menghindarinya apalagi menentangnya. Kita hanya bisa bisa mengikuti alurnya saja. Nenek yakin dibalik semua ini pasti ada makna yang tersembunyi" ucap nenek itu lembut.
Putri mengangguk tersenyum. Ia merasa mendapat sebuah nasehat yang begitu penting dari nenek itu.
"Nenek dis-" ucapan putri terhenti saat seseorang datang menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
pangeran dan putri
Teen Fiction[Masih updet kok tenang👌😉] Belum diREVISI Putri asyila catheline (18) seorang murid baru disebuah sekolah terkenal dinegaranya, karena pemilik sekolah tersebut adalah pemimpin kerajaan dinegara ini. Dia hanya berasal dari kalangan orang sederhana...