💫chapter 26💫

1.2K 56 8
                                    

Jangan lupa vote and komennya
👇👇👇
👌😉
.
.
.
.

Happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

👑👑👑👑

Pangeran terus memarik tangan putri membuat putri merasa kesakitan. Putri menghentikan langkahnya membuat pangeran ikut berhenti.

"Kenapa?" Tanya pangeran. Putri langsung menarik tangan pangeran untuk menjauh dari para tamu undangan.

Putri melepaskan genggamannya lalu menatap pangeran tak mengerti. "Apa begini sikap kamu dihadapan orang yang lebih tua darimu?" Tanya putri.

Pangeran memandang ke arah lain tak menanggapi ucapan putri.

"Pangeran" panggil putri.

"Pangeran" panggil putri sekali lagi.
Namun sang pemilik nama tak meresponnya.

Putri berdecak kesal tak mendengar tanggapan dari pangeran. Lantas dia berjinjit dan refleks menarik wajah pangeran untuk menatapnya.

Tatapan mereka saling bertemu. Namun bukannya menjawab. Pangeran merasakan detak jantungnya kembali cepat. Putri pun merasakan sama halnya dengan pangeran. Apalagi dia merasa gugup karena jarak mereka berdekatan.

Putri melepas kembali wajah pangeran. "Orang tanya itu dijawab? Bukannya diam aja" ketus putri.

"Bukan urusan lu" ucap pangeran dingin.

"Tapi ngga gitu juga, ran. Kamu itu putra mahkota, sudah seharusnya kamu tunjukkin sikap kamu yang baik. Bukan seperti tadi" ujar putri.

"Mereka semua udah kenal gua seperti apa. Dan satu hal lagi,," jeda pangeran mendekatkan wajahnya dengan putri.

"Gua ngga minat jadi putra mahkota" tegas pangeran.

Putri terdiam setelah mendengarkan ucapan pangeran.

"Lihatlah pasangan baru kita ini. Dicari kemana- mana tau- taunya lagi asyik berduaan" sahut seseorang tiba- tiba.

"Maklumlah pasangan baru. Pengennya berduaan terus" ucap seseorang disebelahnya.

Pangeran dan putri saling menoleh melihat siapa yang membicarakan mereka.

Lantas pangeran menjauhkan kembali wajahnya dari putri. Sedangkan putri menundukkan kepalanya. Dia tidak mengenali kedua pria tampan dihadapannya ini. Sia berpikir mungkin mereka adalah teman bisnis pangeran.

Pangeran memutar bola matanya malas. "Ngapain kalian kesini?" Ucap pangeran datar.

"Calm, bro. Kita kesini karena undangan sobat kita. Masa teman kita nikah ngga diundang? Yah ngga vid?" Ucap salah satu pria itu.

"Yoai. Lagian kalian ngapain harus bersembunyi gitu sih? Kan udah halal" ledek orang disebelahnya.

"Tau, sok malu- malu kucing".

pangeran dan putriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang