💫chapter 36💫

1.1K 55 17
                                    

Jaga kesehatan selalu
#dirumahaja

Happpy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👑👑👑👑

Bel pulang pun berbunyi. Semua murid berbondong- bondong keluar kelas. Putri dan ketiga temannya masih membereskan buku mereka.

Gabriel pamit duluan sebelum keluar kelas kepada mereka.

Tepat gabriel keluar terlihat pangeran datang dari arah samping menuju kelas putri. Gabriel tersenyum kecil kepada sepupunya itu. Dia berjalan mendekati pangeran yang menatapnya malas.

"Gua harap lu bisa bahagiain putri. Gua tau lu cemburu pas gua sama putri berduaan. Gua dengar putri juga bilang lu ngerasa cemburu ngeliat dia deketan sama cowok lain. Apa lu udah punya perasaan sama putri?" Tanya gabriel.

Pangeran menaikkan alisnya sebelah. Tak mengerti maksud gabriel. Dia cemburu sama putri? Pikir pangeran.

Bahkan hubungannya dengan putri saja sedang tidak baik. Dan putri mengatakan kalo dia cemburu dengan cowok lain? Apa putri memutar balikkan fakta?

Pangeran tersenyum miring kepada gabriel. "Bukan urusan lu?"

"Gua tau hubungan kita emang ngga baik. Dari kecil lu emang ngga suka sama gua. Gua harap lu bisa jaga putri baik- baik. Sampai lu nyakiti putri. Lu bakalan tau akibatnya" bisik gabriel didekat pangeran penuh penekanan.

Pangeran mengeratkan genggamannya. Ingin rasanya memaki orang dihadapannya. Tapi dia harus bisa menahan emosinya.

Putri keluar dari kelasnya bersama ketiga temannya. Dia tak sengaja melihat gabriel sedang bersama pangeran. Dia ngga tau mereka sedang membicarakan apa? Tapi jika putri lihat seperti pembicaraan yang serius.

"Put kita duluan yah?" Sahut siti membuat pandangan putri teralih.

"Eh ,,, iyah. Hati- hati yah kalian" ucap putri.

"Sans put" ujar echa.

Setelah kepergian mereka. Putri mendekati pangeran dan gabriel. Namun belum sampai sana, gabriel pergi terlebih dahulu. Meninggalkan pangeran yang terdiam. Putri menghentikan langkahnya, rasanya dia belum siap bertemu dengan pangeran saat ini.

Pangeran yang tersadar putri menatapnya. Ia berjalan mendekati putri. Putri hanya diam. Sebenarnya dia tak ingin bertemu pangeran dulu. Melihat pangeran membuat hatinya kembali sakit.

Putri menatap sekelilingnya seperti tak melihat pangeran yang mulai mendekatinya. Dia mengeratkan ujung jas sekolahnya dengan kuat.

Pangeran sudah berdiri didepan putri. Gadis itu terus membuang muka dengannya. Dia tau pasti putri masih marah dengannya.

Tadinya dia berniatan untuk meminta maaf dengan putri tapi mungkin belum saatnya.

Pangeran mengambil tangan putri lalu mengajaknya pergi. Putri terkejut dengan sikap pangeran yang menariknya tiba- tiba.

Pangeran mengajak putri kelapangan basket saat ini. Terlihat banyak anak- anak eskul basket dilapangan tersebut. Pangeran menyuruh putri duduk dipinggir lapangan.

"Hai putri" sapa bryn.

Putri hanya tersenyum yang ia tahu mereka adalah teman- teman pangeran. Marchel, bryn dan andre. Dia tau karena mereka selalu bersama pangeran. Jadi jangan salah kalo mereka tau semuanya tentang putri.

pangeran dan putriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang