Happy reading
❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👑👑👑👑Pangeran masih terus menghiraukan putri yang berada disampingnya. Kedatangan chilsilia yang menghampirinya memang sangat mengejutkannya. Tapi dia berusaha menutupi segalanya. Dia juga tak mengerti maksud wanita itu yang menghampirinya untuk apa. Setelah tau bahwa putri yang dijodohkan olehnya, Chilsilia and the gengnya tak lagi mengganggu putri. Pangeran tak memperdulikkan itu semua. Yang jelas dirinya sedang tak ingin berbicara dengan siapapun. Biarlah teman- temannya yang kini tengah marah kepadanya. Walaupun hari ini adalah kemenangan pertandingan basketnya, tetapi moodnya memang sedang tidak baik.
Pangeran juga tak mengerti dengan dirinya sendiri. Dia merasa seperti bukan dirinya sendiri. Berbeda saat bersama audi dulu. Ada rasa tak suka melihat putri berdekatan dengan gabriel. Tadi pun putri datang bersama gabriel. Ia tahu itu karena beberapa kali pangeran melirik putri bersama gabriel dikursi penonton.
Rian memberikannya sms bahwa 'mobil sudah siap'. Pangeran beranjak dari dusuknya tak peduli gadis itu terus memanggil namanya.
Namun saat keluar lapangan, pangeran mendengar seperti suara orang terjatuh. Dia membalikkan tubuhnya dan saat itu juga dia tau siapa yang jatuh.
"Putri!" Teriak pangeran berlari menghampiri putri yang sudah tergeletak ditanah.
Pangeran mengangkat kepala putri dan menaruhnya dipahanya. Membalikkan tubuh putri, dia membelakkan matanya saat melihat cairan kental berwarna merah mengalir dari hidung putri begitu saja. Rasa khawatir tiba- tiba saja timbul dalam benak pangeran. Segera ia menyentuh kening putri yang terasa hangat.
"Putri!".
"Putri. Putri bangun!" Panggil pangeran menepuk pipi putri.
Namun sang empu tak membuka matanya. Pangeran mengambil ponsel dalam sakunya lalu menghubungi rian.
"Cepat kau kesini!".
Tut
Pangeran langsung mematikan secara sepihak. Matanya mentap khawatir gadis dipangkuannya itu. Ada perasaan sakit dihatinya melihat putri itu.
Rian datang dengan tergesa- gesa. Dia terkejut melihat istri majikannya sudah terkapar.
"Yang mulia, sebaiknya segera kita bawa yang mulia putri ke rumah sakit, sekarang" ucap rian.
Pangeran terus memeluk putri dalam dekapannya. Tak peduli darah yang mengalir dalam hidung putri terus mengalir. Dia benar- benar takut saat ini.
Segera pangeran membopong putri dan berlari memasuki mobilnya yang terpakir.
"Cepat jalankan mobilnya!" Perintah pangeran kepada rian.
Rian mengangguk mengerti segera dia mengendarai mobil mewah itu dan meninggalkan tempat.
Pangeran mengambil tisu dalam tas punggungnya lalu mengusap dari darah dihidung putri.
"Shit! Kenapa darahnya tidak mau berhenti?!" Maki pangeran pada dirinya sendiri.
Dia terus menerus mengambil tisu untuk menahan darah yang belum berhenti mengalir.
"Cepat rian!" Bentak pangeran.
Rian terus melajukan kecepatan mobilnya, namun tidak terlalu tinggi. Dia tau tidak boleh membawa mobil dengan kecepatan tinggi walaupun keadaan sedang gawat darurat.
KAMU SEDANG MEMBACA
pangeran dan putri
Ficção Adolescente[Masih updet kok tenang👌😉] Belum diREVISI Putri asyila catheline (18) seorang murid baru disebuah sekolah terkenal dinegaranya, karena pemilik sekolah tersebut adalah pemimpin kerajaan dinegara ini. Dia hanya berasal dari kalangan orang sederhana...