💫chapter 17💫

1.3K 57 2
                                    

Happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👑👑👑👑

Putri, tasya, siti dan echa sedang menunggu pesanan mereka yang dipesankan oleh gabriel. Setelah bel istirahat berbunyi mereka memutuskan pergi ke kantin bersama.

"Udah kali cha natap gabrielnya? Ngga bosen apa liatin mulu dari tadi" sahut tasya yang sedari tadi menatap echa memandang gabriel yang sedang memesankan pesanan mereka.

"Sirik aja lu! Emangnya kenapa sih kalo gua merhatiin gabriel mulu?".

"Bukan gitu cha, kita aja risih ngeliatnya apalagi gabriel" ujar siti.

"Dengerin tuh" timpal tasya.

Putri hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali fokus pada novelnya.

Gabriel datang dengan nampan yang berisi pesanan mereka.

"Thank, el" ucap siti.

"You're welcome".

Mereka asyik menikmati makanan yang sudah mereka pesan masing- masing.

"Lo pindahan dari luar negeri kenapa, el?" Tanya tasya.

"Karena nyokap gua memang lagi ada urusan disini" jawab gabriel.

"Gua perhatiin lu kayak orang belasteran yah?" Tanya siti.

Putri pun baru menyadari kalo gabriel kelihatan seperti orang belasteran.

"Eh,,, keliatan yah?" Ucap gabriel ragu menggaruk tengkuknya yang gatal.

"Iyah gua juga baru sadar" sahut echa.

"Ouh itu,,, sebenarnya ayah gua asli sini. Gua juga lahir disini. Bedanya nyokap gua dari london" jelas gabriel sambil menyantap makananya.

"Pantes lu fasih banget sama bahasa kita" sahut echa.

"Tapi kenapa lu tinggal di london?" Tanya siti lagi.

"Semenjak bokap meninggal, nyokap milih pindah ke tempat kelahirannya" lirih gabriel.

"Sory- sory bukan maksud gua nyinggung perasaan lu" cecar siti.

Gabriel tersenyum. "Santai aja".

Putri hanya bisa mendengarkan tidak ingin ikut mencampuri urusan orang.

"Mungkin nyokap lu pindah karena menenangkan diri. Terus balik lagi membuka lembaran baru" ujar tasya.

"Yes,,, maybe. Gua juga ngerasa nyokap terpukul setelah kepergian ayah gua".

"Btw,,, lu udah berapa lama tinggal di london?" Tanya echa.

"10 tahun" jawab gabriel.

"Berarti-" ucap siti dipotong gabriel.

"Iyah, gua dari umur 8 tahun disana. Dan diumur itu juga bokap gua dipanggil sama yang diatas" sambung gabriel.

pangeran dan putriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang