💫chapter 35💫

1.2K 56 26
                                    

Guys author kali ini bikin sampai 4000 kata. Kali ini partnya author kasih bonur panjang
😅😅😅

Makasih suport dukungan dari kalian semua

Happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👑👑👑👑

Pangeran yang sedang berada diperpus mencari beberapa buku yang akan ia pinjam. Ketiga temannya memilih masuk kelas duluan. Jadi pangeran memilih ke perpus sendiri.

Namun belum sempat ia memilih buku. Tatapannya menangkap seseorang yang ia kenal. Dia melihat putri dan gabriel yang tengah berbicara. Entah kenapa pangeran merasa tak suka jika putri berdekatan dengan gabriel. Dia mengepalkan tangannya kuat menahan emosinya. Pangeran tau dirinya paling tidak bisa menahan emosi saat marah. Apapun yang membuatnya marah ia selalu melampiaskan amarahnya disekitarnya. Tapi pangeran berusaha menahan itu semua.

Pangeran tak suka gabriel menatap putri seperti itu. Dia benar- benar tidak tau kenapa dirinya marah? Mengapa hatinya merasa peduli dengan putri. Ia berusaha untuk tidak peduli, tapi tidak bisa. Dia mengacak rambutnya frustasi. Ia bergegas melangkah mendekati mereka.

"Gua mau ngajak lu ke suatu tempat. Dijamin gua yakin lu suka tempat itu" ajak gabriel.

"Jadi gimana mau ngga? Gua juga ngga maksa sih. Tapi gua harap lu mau--" lanjutnya gabriel terpotong.

"Putri balik sama gua!" tegas pangeran.

Seketika tatapan murid yang berada di perpus menjadi perhatian mereka. Pangeran yang tau hal itu langsung menarik kasar tangan putri untuk keluar. Gabriel pun ikut keluar dengan mereka.

"Tunggu" sahut gabriel.

Pangeran dan putri membalikkan tubuhnya. Putri melirik pangeran yang terlihat datar namun putri bisa melihat kalo pangeran sedang marah sekarang. Dia tak tahu mengapa pangeran marah? Sejak kemarin pun pangeran seperti itu?

'Apa pangeran cemburu?' Tanya batin putri.

Gabriel menghampiri mereka. Lalu menatap tangan putri yang digenggam pangeran. Dia tersenyum miris.

"Kalo sama cewek jangan kasar dong. Lu ngga liat putri kesakitan" ucap gabriel sedikit meninggi.

Putri memang merasa sakit saat ia ditarik keluar dari perpus. Tapi berusaha menutupinya.

"Lu ngga usah ikut campur?" Titah pangeran.

Putri dapat lihat ada kilatan kemarahan dalam diri pangeran. Putri juga menatap ke arah gabriel yang melihatnya tak suka dengan pangeran. Ia bingung.

'Ada apa ini? Kenapa pangeran kelihatan marah sama gabriel?'  Batin putri.

"Gua bukannya ikut campur. Tapi lu ngga kasihan. Dia istri lu, seharusnya lu jaga istri lu. Bukannya main kasar" bantah gabriel.

Pangeran sudah tak tahan menahan emosinya. Segera ia melayangkan pukulannya, namun ditahan oleh putri.

"Kalian itu kenapa sih? Udah dong ngga liat apa,  kalian jadi bahan perhatian" sahut putri melerai mereka.

"Tapi put-" ucap gabriel terpotong oleh putri.

"Udah gabriel, ini biar jadi urusan aku sama pangeran. Kamu ngga berhak ikut campur. Maaf aku ngga bisa balik sama kamu. Lain kali aja kita ketempat yang kamu maksud" jelas putri.

Gabriel merasakan sedikit sakit mendengar ucapan putri. Matanya menatap tajam pangeran. Begitupun pangeran seakan seperti saling membunuh.

Putri menarik lengan kekar pangeran. Ia membawa pangeran ke atas rooftof.

pangeran dan putriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang